TEMPO.CO, Tripoli - Santer diberitakan, mantan pemimpin Libya, Muammar Qadhafi, sengaja dihabisi oleh mata-mata Prancis. Ia ditangkap dalam kondisi hidup sebelum diseret dari truk dan ditembak.
Alasan pembunuhan itu, menurut laporan yang diterbitkan media Italia, adalah agar ia tak membuka rahasia aliran dana Libya bagi kampanye Nicolas Sarkozy, Presiden Prancis saat Qadhafi dibunuh.
Klaim ini didukung oleh informasi yang dikumpulkan oleh investigator di Benghazi, kota kedua Libya dan tempat di mana revolusi 'Arab Spring' melawan Qadhafi dimulai pada awal tahun 2011. Rami El Obeidi, mantan kepala hubungan luar negeri untuk dewan transisi Libya, mengatakan, ia tahu bahwa Qadhafi telah dilacak melalui sistem telekomunikasi satelit saat ia berbicara dengan Bashar Al-Assad, diktator Suriah.
Ahli NATO mampu melacak lalu lintas komunikasi antara kedua pemimpin Arab ini. Dari sana pula diketahui Qadhafi bergerak ke Kota Sirte, tempat dia dibunuh pada tanggal 20 Oktober 2011.
Jet NATO menembaki konvoi Qadhafi, sebelum pemberontak menyeret Qadhafi dari tempat ia bersembunyi. Pemuda 22 tahun, yang merupakan salah seorang dari kelompok yang menyerang Qadhafi dan terlihat dalam video sedang mengacungkan pistol sambil menyatakan telah membunuhnya, meninggal di Paris Senin lalu.
Ben Omran Shaaban mengaku dipukuli oleh loyalis Qadhafi pada bulan Juli. Dia diterbangkan ke Prancis untuk pengobatan, tetapi dikabarkan meninggal di rumah sakit karena luka-lukanya.
Sarkozy, yang kalah dalam pemilihan presiden pada Mei, telah membantah menerima uang dari Qadhafi. Hari ini, ia tidak tersedia untuk berkomentar, tetapi menghadapi sejumlah pertanyaan dalam dugaan penyimpangan keuangan.
MAIL ONLINE | TRIP B
Berita terpopuler lainnya:
Telpon Iseng Buat Sekjen PBB
Bayi 3 Bulan Tewas Digondol Pit Bull
Salah Kirim SMS Mesum Berujung Penjara
Hantu Tahanan Perang Dunia II Muncul di Borneo?