TEMPO.CO, Yogyakarta - Para penumpang pesawat melalui Bandar Udara (Bandara) Adisutjipto Yogyakarta tidak perlu repot membayar airport tax di loket lain setelah check-in. Sebab, mulai Kamis, 4 Oktober 2012, pembayaran passenger service charge atau airport tax sudah digabung dengan biaya tiket pesawat.
Penggabungan biaya airport tax dengan tiket itu baru diberlakukan untuk penerbangan domestik. Untuk penerbangan internasional, masih menunggu proses pendaftaran di International Air Transport Association (IATA).
Baca Juga:
"Diawali dengan maskapai Garuda," kata Asisten Manajer Humas dan Data Informasi PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Faizal Indra Kusuma, Selasa, 2 Oktober 2012.
Saat ini baru PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang menerapkan penggabungan biaya airport tax dengan biaya tiket. Sedangkan maskapai lain, seperti Lion Air atau Sirwijaya Air, masih merumuskan kebijakan masing-masing perusahaan.
Setiap tarif tiket, penumpang juga dibebani dengan pembayaran airport tax sebesar Rp 35 ribu per tiket.
Penggabungan itu dinilai lebih memudahkan penumpang karena penumpang tidak perlu antre untuk membayar airport tax sebelum masuk ke ruang tunggu setelah check-in.
Garuda masih memberlakukan masa transisi 1-3 Oktober. Namun, mulai 4 Oktober, semua penumang sudah tidak perlu antri membayar airport tax. Pemberlakuan penggabungan airport tax dengan tiket serempak di 13 bandara.
Ketigabelas bandara itu adalah Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Kalimantan Selatan, Balikpapan, Banjarmasin, Menado, Makassar, Ambon, Bali, Kupang, Lombok, dan Biak.
Menurut Manager Personalia dan Umum PT Angkasa Pura I Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta, Cahyadi, penggabungan itu memperingan beban perseroan. Garuda akan menyerahkan record dan transfer tax sesuai dengan jumlah penumpang. "Sebanyak 20 persen penumpang menggunakan Garuda," kata dia.
MUH SYAIFULLAH
Terpopuler:
Bumi Resources Paparkan Dugaan Penyimpangan Dana
Hatta Upaya Jembatan Selat Sunda Tak Bebani APBN
Ini Utang-utang BUMI
Malaysia Akan Bangun Jalur Kereta di Kalimantan
Produksi Tambang Emas Martabe Berhenti Sementara