TEMPO.CO, Kupang - Sersan Dua (Serda) Johanis Kesnai, anggota Komando Distrik Militer (Kodim) Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus mendapat perawatan serius dari tim medis akibat terkena panah saat bentrokan antara dua desa di Kecamatan Adonara Timur.
"Ada satu anggota kami yang terkena panah saat mengamankan bentrokan warga dua desa itu," kata Kepala Penerangan Korem 161 Wirasakti Kupang, Mayor (Kav) I Nyoman Arya, kepada Tempo di Kupang, Rabu, 3 Oktober 2012.
Bentrokan antara warga Desa Lewonara dan Lewobunga kembali terjadi pada Rabu, 3 Oktober 2012 sekitar pukul 07.00 Wita. Warga dari kedua desa yang hanya berjarak 100 meter itu saling menyerang. Akibatnya, satu anggota TNI terkena panah serta dua rumah dibakar.
Anggota TNI itu, menurut dia, terkena panah di kaki bagian kanan, tetapi sudah mendapat perawatan tim medis di Puskemas Adonara. "Panahnya sudah berhasil di cabut, dan kondisinya mulai membaik," katanya.
Namun, bentrokan antara warga dua desa itu bisa diredam oleh aparat TNI dan kepolisian yang berjaga di lokasi itu. Pihak keamanan masih berjaga di lokasi bentrokan itu.
Kasdim 1624 Kodim Flores Timur, Mayor (Arm) Wahyu Martono, mengatakan TNI telah menjadi mediator kedua kubu untuk menggelar pertemuan di Gedung Susteran Adonara Timur yang rencananya akan dihadiri oleh Bupati Flores Timur, Yosni Lagadoni Herin. "Rencananya besok akan dilakukan pertemuan antartokoh masyarakat dua desa yang bertikai," katanya.
Sebelumnya, bentrokan antarwarga dua desa pecah dan menyebabkan dua orang mengalami luka panah. Dua rumah dan lima lumbung padi pun dibakar warga Desa Lewonara. Dua korban yang masih mendapat perawatan di RSUD Larantuka yakni Dominikus Nuho dan Hendrikus Asan Boli.
YOHANES SEO
Berita Terpopuler Lain:
Ini Utang-utang BUMI
Pemerintah Siapkan ''Pengganjal'' Jokowi
Bos Bumi Emosi Waktu Curhat Konflik Perusahaan
Jokowi Tidak Akan Ambil Gaji Gubernur DKI?