TEMPO.CO, Jakarta - Aksi unjuk rasa dan penutupan pintu masuk Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok menimbulkan kerugian sekitar Rp 6 miliar. "Angka tersebut berdasarkan jumlah angkutan yang mendistribusikan barang yang terhambat akibat demo," ujar Kepala Unit Angkutan Khusus Pelabuhan Organda DKI Jakarta, Gemilang Tarigan, Rabu, 3 Oktober 2012.
Jumlah kendaraan pengangkut barang yang mendistribusikan dari dan ke pelabuhan mencapai 12 ribu unit per hari. Akibat aksi demo, kata dia, jumlah kendaraan yang berlalu-lalang hanya separuhnya. "Hari ini hanya 6.000 kendaraan yang berhasil mendistribusikan barangnya. Sedangkan sisanya terhambat," kata Gemilang.
Bukan hanya itu, pendistribusian barang yang tidak sempat dilangsungkan hari ini terpaksa dilanjutkan besok. "Semoga esok hari sudah kembali normal." Dalam kalkulasi setiap perusahaan, kendaraan angkutan pelabuhan yang melakukan pendistribusian bisa menghasilkan keuntungan Rp 1 juta atau sekitar Rp 12 miliar dari 12 ribu kendaraan yang mendistribusikan barang per hari.
Namun, akibat demo, keuntungan menguap drastis hingga 50 persen atau sekitar Rp 6 miliar. Dengan kondisi itu, dia berharap pemerintah segera merespons tuntutan pendemo sehingga kerugian pengusaha tidak terulang. "Jika terus terjadi demo, pengusaha akan terus mengalami kerugian,".
Siang tadi, sekitar 2.000 buruh dari berbagai asosiasi buruh perusahaan menggelar aksi demonstrasi di depan Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Beruntung, aksi tersebut tidak menjalar ke pos pelabuhan lain sehingga delapan pos di antaranya tetap beroperasi. Aksi demo berjalan damai meskipun di sela-sela berlangsungnya aksi perserta demo sempat melempari dan memecahkan kaca unit kontainer yang melintas.
JAYADI SUPRIADIN
Berita terpopuler lainnya:
Pemerintah Siapkan ''Pengganjal'' Jokowi
Jokowi Tidak Akan Ambil Gaji Gubernur DKI?
Sakit Hati, Foto Bugil Kekasih Disebar ke Facebook
Bibit Waluyo: Saya Bukan Bajing Loncat
Cara Putri Gus Dur ''Merayu'' Djoko Susilo
Jokowi Puji Fauzi Bowo Sebagai Kesatria