TEMPO.CO, Jakarta - Anjloknya kereta Commuter Line rute Bogor-Jakarta Kota di Stasiun Cilebut, Bogor, sempat menjadi buah bibir pemilik akun media sosial Twitter. Kebanyakan pengguna akun Twitter memberikan tanggapan miring seputar kecelakaan Kamis pagi, 4 Oktober 2012 itu.
“Padahal harga tiket sudah naik, tetapi masih saja bermasalah,” tulis pemilik akun @yani4913. Ia menduga PT KAI kualat akibat menaikkan harga tiket KRL sebesar Rp 2.000.
Tanggapan negatif kecelakaan itu juga datang dari pengguna akun Twitter @arlinovia. “Rp 9.000 anjlok! How amazing you are! four thumb, (Betapa menakjubkannya! Empat jempol)," tulis @arlinovia.
Hal senada juga dikatakan pemilik akun @edorusia. Ia menyindir PT KAI yang dahulu berjanji akan meningkatkan pelayanannya seiring kenaikan tarif KRL. Kenyataannya, masih terjadi kecelakaan KRL. “Kabarnya ada yang janji perbaiki layanan tuh,” tulis @edorusia.
Rangkaian kereta Commuter Line rute Bogor-Jakarta tergelincir di dekat Stasiun Cilebut, Kamis pagi, 4 Oktober 2012. Gerbong ketiga dari depan menabrak peron. Tak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.
Walau tidak sedikit yang memberikan komentar negatif, ada juga beberapa pemilik akun Twitter yang memberikan tanggapan lebih positf. “Semoga peristiwa anjloknya KRL (menjadikan) kebijakan kenaikan tarif KRL bisa dibatalkan,” tulis pemilik akun @RezzaEFC.
RAFIKA AULIA
Berita Terkait
Kronologi Kereta Anjlok di Stasiun Cilebut
Pengangkatan KRL Bogor yang Anjlok Butuh 4 Jam?
Kereta Anjlok, Penumpang Bogor-Jakarta Pindah Ojek