TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak ada pembagian tugas khusus dengan pasangannya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, dalam menjalankan tugas pemerintahan. Menurut dia, pengerjaan tugas dilakukan secara fleksibel dengan koordinasi di antara keduanya.
Jika nantinya Jokowi bertugas di lapangan, maka Ahok akan lebih berperan untuk "jaga kandang." "Kalau beliau ke lapangan, saya urusan bina birokrasi, audit-auditlah. Kalau turun, pulang menghasilkan apa, lantas follow up-nya apa. Aku akan ngusulin pada beliau situasi di lapangan. Beliau yang melihat nanti hasilnya gimana," kata lelaki yang kerap disapa Ahok itu kepada Tempo, Kamis, 4 Oktober 2012.
Jika sewaktu-waktu dibutuhkan turun ke lapangan, maka mantan bupati Belitung Timur ini juga bisa turun ke lapangan. "Jadi bukan pembagian tugas, aku juga bisa turun ke bawah, kan tidak mungkin beliau yang turun semua. Yang penting kan koordinasi," katanya.
Basuki menilai sistem seperti ini juga sejalan dengan peraturan undang-undang di mana fungsi wakil gubernur adalah menindaklanjuti hasil inspeksi. "Bukan pembagian tugas, secara otomatis berdasarkan peraturan undang-undang itu, wakil gubernur menindaklanjuti hasil inspektorat daerah," kata Basuki.
Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta telah menetapkan Jokowi-Basuki sebagai pemenang pemilihan gubernur 2012. Jokowi-Basuki mengantongi 2.472.130 suara sementara Fauzi-Nara mengumpulkan 2.120.815 suara.
ANANDA W. TERESIA