TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivasta menegaskan, hingga saat ini, perseroan belum berencana untuk menerbitkan right issue sebagai salah satu solusi untuk mengurangi beban utang.
"Kami terbuka atas segala opsi untuk mengurangi utang, namun untuk saat ini tidak ada rencana right issue,” kata Dileep dalam rilis yang diterima Tempo, Kamis, 4 Oktober 2012.
Dileep menambahkan, perseroan juga belum ada rencana menggalang dana dengan cara non-preemptive rights. Hal itu, menurut dia, baru akan dikaji dan dipertimbangkan lebih dalam oleh perseroan setelah menemukan rekan usaha yang strategis dan lebih kredibel.
Pernyataan Dileep tersebut bertujuan untuk mengklarifikasi pernyataan Presiden Direktur BUMI Ari S. Hudaya pada paparan publik, 2 Oktober lalu. Saat itu, Ari mengatakan akan mempertimbangkan aksi untuk menambah jumlah saham yang beredar dengan right issue sebagai sebuah upaya pengumpulan dana.
"Tidak tertutup kemungkinan kami melakukan rights issue. Bisa dengan cara preemptive rights atau normal rights issue," kata Ari.
Ari yakin perusahaannya masih bisa melunasi utang-utangnya, terutama utang kepada China Investment Corporation (CIC) yang bernilai US$ 638 juta. "Saya optimistis masih bisa. Meski kondisi perusahaan seperti ini, perusahaan masih bisa."
Dalam paparan publik yang disampaikan di BEI, utang Bumi Resources terdiri atas
- obligasi konversi I senilai US$ 364,71 juta yang jatuh tempo Agustus 2014,
- fasilitas UBS AG senilai US$ 25 juta yang jatuh tempo Juli 2012,
- fasilitas Country Forest Limited 2009 senilai US$ 1.281,47 yang jatuh tempo Oktober 2014, 2015,
- Guaranteed Senior Secured Notes senilai US$ 296,53 juta yang jatuh tempo November 2016,
- fasilitas Credit Suisse 2010 senilai US$ 147,25 juta yang jatuh tempo Agustus 2013,
- Guaranteed Senior Secured Note II senilai US$ 679,60 juta yang jatuh tempo Oktober 2017,
- fasilitas UBS AG senilai US$ 75 juta yang jatuh tempo April 2015,
- fasilitas Axis Bank Limited 2011 senilai US$ 178,95 juta yang jatuh tempo Agustus 2016,
- fasilitas Deutsche Bank 2011 senilai US$ 146,60 juta yang jatuh tempo Oktober 2014, dan
- fasilitas China Development Bank senilai US$ 594,52 yang jatuh tempo Februari 2016.
Total pinjaman BUMI per Juni 2012 sebesar US$ 3,789 miliar.
GUSTIDHA BUDIARTIE