TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini, puluhan personel kepolisian sudah memasuki ruangan steril kantor Komisi Pemberantasan Korupsi. Mereka hendak menangkap seorang penyidik KPK bernama Novel Baswedan.
Pada mulanya, hanya tiga orang berpakaian lengkap yang berada di ruangan steril KPK. Namun, jumlah polisi bertambah banyak setelah puluhan aparat berpakaian batik dan preman berusaha meringsek masuk.
Mereka saat ini tertahan di pintu masuk gedung utama menuju tangga lift. Petugas keamanan KPK tidak mengizinkan mereka masuk. Akhirnya mereka tertahan di pintu masuk ke gedung utama.
Pengepungan ini belum diketahui penyebabnya. Namun hal ini membuktikan bahwa perseteruan antara Mabes Polri dan KPK semakin meruncing. Hari ini, KPK baru saja memeriksa tersangka kasus simulator kemudi, Inspektur Jenderal Djoko Susilo.
Menurut informasi, para polisi tersebut bermaksud menangkap seorang penyidik KPK bernama Novel Baswedan.
Ketika dimintai konfirmasi, Novel membenarkan bahwa ia hendak ditangkap. "Sudah ada polisi di bawah," katanya, Jumat malam ini.
Sumber yang lain mengatakan bahwa polisi yang sekarang berada di lobi KPK adalah personel Provos dari Mabes Polri dan Kepolisian Daerah Bengkulu. Mereka membawa surat penangkapan atas nama Novel dengan tuduhan pernah melakukan pelanggaran saat berdinas di Polres Bengkulu.
Sekitar enam polisi yang datang ke KPK memang berasal dari Polda Bengkulu. Namun, ketika dimintai konfirmasi, mereka memilih bungkam. "Saya tidak tahu," kata salah seorang di antara mereka.
RUSMAN PARAQBUEQ
Berita terkait
Yang Ditangkap adalah Penyidik Kasus Djoko Susilo
Mencekam, Polisi Kepung Kantor KPK
Seorang Penyidik KPK Ditangkap Anggota Mabes Polri?
Malam ini, Lima Penyidik KPK Dijemput Paksa
Diteror, Pemimpin KPK Akan Lindungi Penyidiknya
Kasus Simulator SIM Ternyata Libatkan Kapolri
Polri Belum Terima Perbaikan Surat dari KPK
Djoko Susilo Tak Ditahan, KPK Takut?