TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menyelidiki penyebab gompalnya rel yang menyebabkan anjloknya kereta Commuter Line di Cilebut, Bogor, Kamis kemarin. KNKT masih menyelidiki berbagai faktor yang menjadi penyebab gompalnya rel kereta api itu.
"Masih kami teliti karena gompal adalah temuan yang harus diteliti," kata Kepala Sub Bidang Penelitian Kecelakaan Transportasi Kereta Api KNKT, Eddy Sasongko, kepada Tempo, Jumat, 5 Oktober 2012.
Dia menjelaskan, ada beberapa kemungkinan yang membuat gompalnya rel kereta api tersebut. Misalnya, bagaimana struktur metalurgi atau apakah terkait dengan rolling stock KRL seperti roda. "Kami sudah minta keterangan dari pihak-pihak terkait," kata dia.
Hasil penelitian menyeluruh mengenai penyebab kecelakaan ini baru diselesaikan paling lama dalam waktu sembilan bulan ke depan. Dalam waktu dekat, KNKT akan mengeluarkan rekomendasi kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian dan PT Kereta Api Indonesia. Rekomendasi itu berupa langkah penanganan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. "Sekitar seminggu atau 10 hari rekomendasi ini akan kami sampaikan," kata Eddy.
Sebelumnya, KRL Commuter Line anjlok di Stasiun Cilebut, Bogor, Kamis, 4 Oktober, pukul 06.25. Peristiwa ini mengakibatkan empat gerbong tergelincir dan sebagian kaca kereta pecah. Tak ada korban dalam kejadian ini. Kecelakaan ini diduga karena rel kereta api mengalami gompal atau terkelepus.
WAYAN AGUS P