TEMPO.CO, Surakarta - Bank Indonesia berencana mengelompokkan bank berdasarkan modal inti yang dimiliki. Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan, nantinya, bank akan dikelompokkan dalam empat tingkatan.
Darmin menambahkan, dengan pengelompokan bank menurut modal inti, maka ke depan, peran atau aktivitas bank akan dipengaruhi oleh modal inti. “Kalau modal intinya sedikit, aktivitasnya agak dibatasi,” katanya kepada wartawan seusai meresmikan gedung baru Bank Indonesia Solo, Jumat, 5 Oktober 2012.
Darmin menjelaskan, bank dengan modal inti sedikit memiliki jenis kegiatan yang tidak sama dengan bank yang modal intinya lebih banyak. Selain modal inti, dasar pengelompokan bank adalah dari hasil studi yang dilakukan BI, yaitu hasil studi yang menunjukkan bank mulai efisien.
Ia mencontohkan, sebuah bank dengan modal inti Rp 5 triliun bisa dikatakan sudah efisien. “Meskipun bank dengan modal inti di bawah Rp 5 triliun juga bisa dikatakan sudah efisien. Hal itu tergantung masing-masing bank.”
Menurut Darmin, posisi bank dalam pengelompokan juga mempengaruhi dalam penambahan kantor. Bank tidak bisa lagi seenaknya menambah kantor menurut pilihan sendiri. Sebab, nantinya, sebuah kota bisa kelebihan bank, tapi di kota lain justru kekurangan bank.
Darmin mengatakan, bank yang ingin membuka kantor di daerah yang banyak bank juga harus membuka kantor di daerah dengan bank yang masih sedikit. Itu akan membantu pemerataan kantor cabang bank tersebut. “Masih banyak lagi yang coba kami atur dengan pengelompokan itu,” tutur dia.
Ia menambahkan, aturan soal pengelompokan belum final. Tapi, Darmin memperkirakan, dalam satu atau 1,5 bulan ke depan, aturan soal pengelompokan bank akan terbit. “Saya belum bisa menjelaskan semuanya karena bisa jadi ada perubahan,” katanya.
UKKY PRIMARTANTYO