TEMPO.CO, Jakarta - PT Carrefour Indonesia membantah informasi yang menyebutkan mereka akan hengkang dari Indonesia. Perusahaan asal Prancis itu menyatakan akan tetap berada dan beroperasi di Indonesia. “Tidak, kami masih punya komitmen jangka panjang di sini,” kata Head of Public Affairs Carrefour Indonesia, Satria Hamid, di Jakarta, Jumat, 5 Oktober 2012.
Ia menyebutkan komitmen itu antara lain meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan melalui program go green, juga memajukan usaha kecil dan menengah dengan menyediakan tempat khusus di gerai mereka. Selain itu, Carrefour juga merasa bertanggung jawab pada orang-orang yang menggantungkan hidupnya ke perusahaan itu.
Sejak masuk ke Indonesia pada 1998 hingga saat ini Carrefour telah memiliki 28 ribu karyawan. Selain itu, 4.000 supplier juga bergabung memasok produksinya ke peretail global raksasa ini.
Satria mengatakan posisi saham Carrefour Indonesia saat ini semakin kuat karena bos Trans Corporation, Chairul Tanjung, menjadi pemegang saham mayoritasnya. "Pak Chairul memiliki 40 persen saham Carrefour," tuturnya.
Satria enggan menjawab pertanyaan tentang kinerja bisnis perusahaan yang dikaitkan dengan penjualan mereka. "Mohon maaf karena ada batasan dari head quarter," ujarnya.
Begitu juga dengan rencana ekspansi perusahaan ini, juga tak mau diungkapnya. Yang jelas, sejak pembukaan gerai mereka di Kota Kasablanka, Kuningan, kini Carrefour telah memiliki 85 gerai di seluruh Indonesia.
Rumor Carrefour akan menutup gerainya di Indonesia berembus setelah mereka menutup gerainya di berbagai negara seperti Polandia dan Turki. Yang terdekat, akhir Agustus lalu, mereka juga menyatakan rencana untuk menutup gerai di negara tetangga, Singapura.
PINGIT ARIA