TEMPO.CO, Washington - Seratusan orang di Amerika Serikat terinfeksi meningitis terkait dengan suntikan steroid yang terkontaminasi. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan, delapan orang di antaranya tak terselamatkan.
Selain itu, 105 orang di sembilan negara bagian telah terinfeksi dengan penyakit akibat dari suntikan itu. Jumlah kasus yang dilaporkan telah meningkat secara signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Sebanyak 13.000 orang mungkin telah menerima obat antara 21 Mei - 24 September. Jumlah terbanyak terdapat di Tennessee, dengan 35 kejadian infeksi dan empat kematian, menurut CDC.
"Ada sekitar 1.000 orang yang beresiko sejauh ini," kata Pimpinan Departemen Kesehatan di wilayah itu, Dr John Dreyzehner. Dia mengatakan kepada wartawan, bahwa karena tidak cukup diketahui tentang masa inkubasi untuk penyakit ini, pihaknya terus tetap berhubungan dengan orang-orang yang mungkin telah terkena.
Dreyzehner mengatakan belum ada eksposur baru sejak departemen mengumumkan dua minggu lalu tentang suntikan yang terkontaminasi. Kematian keempat dilaporkan di Tennessee pada Senin terjadi pada akhir September, katanya.
Para pasien terjangkit meningitis diduga akibat jamur mematikan yang mengontaminasi steroid metilprednisolon. Steroid digunakan untuk mengobati rasa sakit dan peradangan.
Sebuah perusahaan farmasi di Massachusetts yang membuat obat suntik yang terkontaminasi itu, secara sukarela mengumumkan bahaya obat mereka. Penarikan produk segera dilakukan. Badan Pengawasan Obat dan makanan AS (FDA) telah meminta para dokter, klinik, dan konsumen untuk berhenti menggunakan salah satu produk farmasi ini. Izin perusahaan itu untuk sementara telah dibekukan.
CNN | TRIP B