TEMPO.CO , Cianjur: Jalur pendakian menuju puncak Gunung Gede dari Cibodas dan Gunung Putri serta Salabintana (Sukabumi) di Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGGP) sedang diperbaiki. Perbaikan tahap pertama difokuskan pada jalur Cibodas ke puncak Gunung Gede dan diharapkan rampung pertengahan Desember 2012.
Ketua Panitia Pelaksanaan Ardi mengatakan perbaikan jalur dari Cibodas ke puncak Gunung Gede kini menjadi prioritas. Pasalnya jalur ini menjadi favorit para pendaki di Indonesia, bahkan para turis mancanegara.
Baca Juga:
Menurut Ardi, perbaikan jalur pendakian ini dilakukan secara bertahap dan pengerjaannya tidak sembarangan. Sebab, jalur ini merupakan kawasan hutan konservasi yang tidak bisa diperlakukan secara sembarangan. “Kami memperbaiki jalur pendakian Cibodas hingga Alun-alun Suryakancana di puncak Gunung Gede sepanjang 14 kilometer ini tidak sembarangan. Bahkan pemborong pun diseleksi dengan sangat ketat,” ujar Ardi di Cianjur, Senin, 8 Oktober 2012.
Ardi mengatakan tahapan perbaikan jalur yang sudah ada ini dilakukan tim pengawas, pelaksana, dan pengelola teknis. Mengenai teknis perbaikan jalur ini, untuk bahan baku diharuskan diambil dari luar kawasan TNGGP. Maka itu, CV Mutiara sebagai pemenang tender harus bisa memobilisasi pengangkutan bahan dengan menghormati dasar-dasar peraturan konservasi.
“Sesuai dengan peraturan, perbaikan fasilitas di kawasan konservasi harus bisa menyesuaikan potensi yang memang ada tanpa merusak alam. Bahkan sudah menjadi aturan mesin yang bergetar dan menebang pohon di kawasan konservasi tidak boleh dilakukan,” paparnya.
Perbaikan jalur ini dilakukan untuk keselamatan dan kenyamanan para pendaki di TNGGP. Tidak hanya itu, bahan baku menggunakan aneka bahan yang alami. Salah satunya dinding pembatas dan track jalan harus menggunakan batu alami. “Perbaikan track ini terakhir dilakukan tahun 1997, sehingga sudah waktunya dilakukan renovasi. Kami bekerja sama dengan National Geographic, Bappenas, Wanadri, dan para relawan, sehingga proyek ini terbuka untuk bisa diawasi bersama,” katanya.
DEDEN ABDUL AZIZ
Berita lain:
Di Hotel Bintang Tiga ini Wajib Berbahasa Jawa
300 Bangunan Tua di Semarang Tak Terawat
Hari Terakhir Berburu Batik dan Kuliner di Senayan
Es Krim Dung-dung Laris Manis di Pameran Senayan
Candi Siwa Kembali Dibuka untuk Wisatawan