TEMPO.CO, Jakarta - John B. Gurdon, 79 tahun, profesor di Universitas Cambridge, Inggris, menjadi pelopor awal kloning. Ia memulainya pada tahun 1962 dengan melakukan penelitian terhadap katak.
Dalam sebuah percobaan klasik yang dilakukan puluhan tahun silam itu, Gurdon mengambil inti sel yang belum dewasa dari sel telur katak dan menggantinya dengan inti sel dewasa dari sel usus berudu. Klon yang dihasilkannya ternyata berkembang menjadi berudu normal.
Dari penelitian tersebut, profesor di Gurdon Institute di Universitas Cambridge, Inggris, ini menemukan bahwa spesialisasi sel bersifat bolak-balik (reversibel), bukan satu arah. Artinya, sel punca baru tidak lagi hanya diperoleh dari sel embrio, melainkan dapat diambil dari sel dewasa organ atau jaringan tubuh. Temuan ini dapat menjadi solusi atas pertentangan etika yang selalu menyertai perkembangan penelitian sel punca.
Atas karyanya yang menciptakan katak kloning itulah, Gurdon kemudian dikenal sebagai peletak dasar pengembangan sel punca.
Inovasi Gurdon ini disempurnakan oleh Yamanaka lebih dari empat dekade kemudian. Profesor asal Osaka, Jepang, ini memilih pendekatan berbeda. Alih-alih mentransfer materi genetik ke dalam sel telur seperti yang dilakukan Gurdon, Yamanaka menyisipkan empat gen ke sel dewasa dari kulit mencit. Cara ini dapat mengubah sel kulit mencit menjadi sel punca yang kelak berkembang menjadi organ atau jaringan tubuh baru.
Senin, 8 Oktober 2012, Majelis Nobel di Institut Karolinska di Stockhlom, Swedia, mengumumkan John B. Gurdon dan Shinya Yamanaka, profesor di Universitas Kyoto, sebagai pemenang Nobel Kedokteran 2012.
Kedua ahli ini dinilai berhasil membuat terobosan baru dalam bidang penelitian sel punca. Mereka menemukan bahwa sel dewasa dapat diubah kembali menjadi sel punca seperti yang ditemukan pada janin.
"Penemuan Gurdon dan Yamanaka menunjukkan sel-sel yang sudah terspesialisasi bisa dikembalikan ke perkembangan awal dalam kondisi tertentu," kata juru bicara Majelis Nobel di Institut Karolinska. "Temuan ini merevolusi pemahaman tentang perkembangan sel dan organisme."
NOBELPRIZE | TELEGRAPH | BBC NEWS | MAHARDIKA SATRIA HADI | MUNAWWAROH
Berita Terpopuler
Dua Ilmuwan Kloning Peraih Nobel Kedokteran 2012
Dua Pakar Kuantum Optik Raih Hadiah Nobel Fisika
Peraih Nobel Siswa Terbodoh Waktu SMA