TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan transportasi terpadu, PT Cipaganti Citra Graha, siap melepas 23 persen sahamnya melalui penawaran umum perdana kepada publik (initial public offering–IPO). Cipaganti mempercayakan Woori Korindo Sekuritas sebagai penjamin emisi. Rencana IPO itu ditargetkan bisa berlangsung pada akhir tahun ini.
"IPO paling tidak Desember, jadi bisa listing di akhir tahun ini," ucap Sekretaris Perusahaan Cipaganti Citra Graha, Cece Kadarisman, usai menggelar paparan publik terbatas di hadapan direksi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 11 Oktober 2012.
Cece menambahkan, total saham yang dilepas mencapai hingga 1 miliar lembar dengan harga diperkirakan akan dibuka di kisaran Rp 100 per lembarnya. Ia menargetkan dapat memperoleh dana sekitar Rp 250 hingga Rp 300 miliar dari penawaran publik tersebut.
Ia mengatakan dana IPO nantinya akan digunakan untuk investasi sebesar 85 persen. Sementara 15 persen digunakan untuk modal kerja. Investasi yang dimaksud adalah penambahan armada transportasi dan pembelian alat berat.
Hingga saat ini Cipaganti tercatat memiliki 3.001 unit moda transportasi. "Rencananya ditambah 1.500 unit dengan IPO ini," Cece mengatakan.
Perseroan menargetkan laba bersih hingga akhir tahun ini bisa mencapai Rp 80 miliar. Ia optimistis target tersebut bisa tercapai, mengingat realisasi hingga Juni sudah mencapai Rp 41 miliar. Untuk pendapatan, ia menargetkan sebanyak Rp 700 miliar pada tahun ini, karena ia yakin usahanya bisa tumbuh hingga 30 persen dibanding pendapatan tahun lalu. Saat ini Cipaganti juga memiliki aset senilai Rp 1,2 triliun yang tercatat hingga Juni lalu.
Chief Comercial Officer Cipaganti Mulyadi menjelaskan, pembelian 1.500 unit alat transportasi tahun ini adalah untuk shuttle cargo sebanyak 150 unit, rental 200 unit, support tour ticketing 50 unit, dan taksi 900 unit. "Kalau sekarang yang sudah ada mayoritas untuk shuttle travel dan rental. Komposisinya sampai 70 persen di situ."
Saat ini, usaha perseroan lebih melayani kota-kota besar di Indonesia, terutama untuk kota yang berada di Jawa dan Bali. Dengan IPO, rencananya tahun depan perseroan akan merambah wilayah Sumatera, yang dimulai dari Kota Medan.
"Tapi ini tergantung studi kelayakan," katanya. Selain Sumatera, perseroan juga berencana akan merambah Sulawesi untuk usaha penyediaan alat beratnya dan menjajal peruntungan di Lombok untuk usaha taksi pada tahun ini.
GUSTIDHA BUDIARTIE