Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LSM Minta Pemerintah Waspadai Landgrabing  

image-gnews
ANTARA/Andika Wahyu
ANTARA/Andika Wahyu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) dan sejumlah LSM meminta Kementerian Pertanian dan instansi pemerintah terkait mewaspadai fenomena perampasan dan penumpukan penguasaan lahan pertanian dalam skala besar.

Menurut Program Officer Sekretariat Nasional Koalisi Anti Utang (KAU), Yuyun Harmono, kebijakan investasi skala besar terhadap lahan pertanian dan lainnya di Indonesia merupakan imbas dari bangkrutnya beberapa bank besar di negara maju.

"Kondisi bank-bank besar yang kolaps di dunia mendorong pengalihan bisnis ke sektor investasi pada sektor pertanian, dan ini adalah fenomena 'Land Rush' dimana mereka terburu-buru menguasai tanah yang mendorong terjadinya perampasan tanah atau 'Land Grabbing'," katanya, Jumat 12 Oktober 2012.

Pernyataan ini dirilis menyikapi pertemuan tahunan IMF dan World Bank di Tokyo, Jepang yang berlangsung pada 9-14 Oktober 2012. Bertempat di Kantor Walhi, sejumlah juru bicara LSM mengkritisi praktek spekulasi pangan terutama di Indonesia, dengan menggunakan data FAO, The State Food Insecurity 2012. Data itu menyebutkan jumlah penduduk kelaparan dan kurang gizi di dunia sudah mencapai 870 juta orang atau 1 dari 8 orang dan sejumlah 14,9% dari total penduduk bumi sejak tahun 2011 akibat krisis harga pangan. Krisis pangan ini kerap dikutip lembaga internasional untuk melegitimasi pola pertanian skala besar (food estate).

Senada dengan KAU, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Abetnego Tarigan, menilai ada kesalahan fatal dalam pola distribusi sumber daya alam dengan mekanisme pasar yang dianjurkan oleh Bank Dunia dan dijalankan oleh pemerintah. Pola ini justru menyebabkan krisis harga pangan. "Pemerintah hanya memikirkan keuntungan yang didapatkan dari investasi korporasi, tanpa memperhatikan melemahnya aktor-aktor seperti petani skala kecil yang akan menjadi buruh dan menjadi miskin akibat korporasi atau industri besar," ia menegaskan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walhi dan LSM lainnya yang bergerak pada perlindungan aktor-aktor penghasil sumber daya alam sepakat menghimbau pemerintah untuk merevisi sejumlah Undang-Undang yang dinilai mendukung kebijakan Bank Dunia.
Direktur Program Indonesia Human Rights Committee for Social Justice Dhona El Furqon mendesak revisi atas Undang-Undang Pangan No. 7 Tahun 1996, "Harus direvisi karena tidak melindungi kebutuhan rakyat, melainkan membuka kesempatan seluasnya bagi pihak swasta dan asing untuk menguasai sumber-sumber pangan," ia menegaskan.

FIONA PUTRI HASYIM

Berita Terpopuler:
Setengah Polos, Model Tabrak 7 Orang

Wanita Ini Terima Tagihan Ponsel 11,7 Triliun Euro

3 Bahasa Terpopuler di Indonesia

Saat Diperiksa, Model Penabrak 7 Orang Malah Joget

Alamat Model yang Tabrak Tujuh Korban Ternyata Palsu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Produksi Tiga Mesin Pertanian, Pindad Berharap Laris

7 Mei 2017

Presiden Joko Widodo menanam padi dengan ditemani Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di areal persawahan Desa Karanggebang, Kecamatan Jetis, Ponorogo, Jawa Timur, 6 Maret 2015. Menanam padi tersebut, Jokowi gunakan alat hasil rakitan warga lokal. TEMPO/Nofika Dian Nugroho
Produksi Tiga Mesin Pertanian, Pindad Berharap Laris

Bayu mengatakan pengadaan alat pertanian ini bisa dilakukan lewat e-procurement.


Swasembada Cabai, 9 Kota Kalteng Disuplai 198 Ribu Bibit Cabai  

19 Maret 2017

Pekerja memindahkan bibit-bibit cabai yang dijual di sentra pembibitan sayuran di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, 6 Januari 2017. Melonjaknya harga sejumlah jenis cabai memicu peningkatan permintaan bibit cabai hingga 100 persen sejak dua pekan terakhir. ANTARA FOTO
Swasembada Cabai, 9 Kota Kalteng Disuplai 198 Ribu Bibit Cabai  

Tute mengatakan proses penyemaian bibit akan dilakukan di tingkat kabupaten dan kota untuk memudahkan pembagian bibit ke warga.


Kementerian Pertanian: Bebaskan 1,7 Hektare Kebun Petani Kelapa Sawit

10 Februari 2017

Seorang pekerja menaikkan panen kelapa sawit di perkebunan  kelapa sawit PT Nusantara 8 di Leuweung Datar,desa Sukasirna,Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (28/8). ANTARA/Teresia May
Kementerian Pertanian: Bebaskan 1,7 Hektare Kebun Petani Kelapa Sawit

Kementerian Pertanian meminta 1,7 juta hektare perkebunan kelapa sawit petani yang berada di kawasan hutan dibebaskan lahannya.


Kembangkan Lahan 610 Hektar, Kalteng Amankan Bawang Merah

4 Februari 2017

H. Sugianto Sabran dan Habib H. Said Ismail. Pilkada Kalimantan Tengah 2015. Facebook.com
Kembangkan Lahan 610 Hektar, Kalteng Amankan Bawang Merah

Pengembangan ratusan hektar ini membuktikan bahwa kondisi tanah
kalteng yang berpasir cocok untuk ditanami bawang merah.


Mengapa Ahli Ekonomi Pertanian Berkumpul di Pontianak?

21 Januari 2017

Lahan persawahan. TEMPO/Subekti
Mengapa Ahli Ekonomi Pertanian Berkumpul di Pontianak?

Pontianak menjadi tuan rumah Rakernas Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi)untuk membantu pemerintah daerah tingkatkan kesejahteraan warga


Karsa, Aplikasi Android untuk Petani Diluncurkan

1 September 2016

Ilustrasi petani/sawah/padi. ANTARA/Abriawan Abhe
Karsa, Aplikasi Android untuk Petani Diluncurkan

Dengan aplikasi ini, petani bisa terhubung satu sama lain, dan mendapat bimbingan soal produk pertaniannya.


Sektor Perkebunan Butuh Inovasi Teknologi

31 Maret 2016

Xiaomi vice president Hugo Barra, memperlihatkan Xiaomi Redmi Note 3 saat diluncurkan di Hong Kong, China, 21 Maret 2016. Ponsel pintar ini memakai layar IPS berteknologi Full Lamination yang memiliki resolusi Full HD 1080 x 1920 pixels, dan kerapatan layar mencapai 401 ppi. REUTERS
Sektor Perkebunan Butuh Inovasi Teknologi

Bisnis perkebunan di Indonesia memerlukan inovasi teknologi guna mempertahankan bahkan meningkatkan produktivitas untuk mengatasi anomali iklim.


Program Toko Tani Kementan Dianggap Gagal  

26 Januari 2016

Ilustrasi petani/sawah/padi. ANTARA/Abriawan Abhe
Program Toko Tani Kementan Dianggap Gagal  

Program Toko Tani tidak berhasil menjaga harga dan meningkatkan kesejahteraan petani.


Harga Karet Rendah, PTPN XII Beralih Menanam Tebu

13 Januari 2016

Seorang pekerja menyadap getah karet di Jember, Jawa Timur (1/3). Dalam sehari pekerja mampu mengumpulkan 60 kg getah karet yang disetorkan ke PTPN XII dengan harga Rp 2500/kg. TEMPO/Fully Syafi
Harga Karet Rendah, PTPN XII Beralih Menanam Tebu

30 ribu hektare lahan tanaman karet dan kakao di Banyuwangi, Jawa Timur miliknya akan ditanami tebu.


Jadi Nomor Satu Produksi Kopi dan Kakao Dunia, Ini Komitmen Kementan  

8 November 2015

Foto yang diambil pada 8 Mei 2015 memperlihatkan petani sedang memanen kakao atau cokelat di Desa Gantarang Keke, Sulawesi Selatan. Sulawesi adalah penghasil kakao terbesar di Asia. REUTERS/Yusuf Ahmad
Jadi Nomor Satu Produksi Kopi dan Kakao Dunia, Ini Komitmen Kementan  

Untuk ekstensifikasi, perlu ada perluasan lahan untuk menanam kopi dan kakao dengan varietas unggul.