TEMPO.CO, Yogyakarta- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Surakarta akan melantik wali kota yang baru, F.X. Hadi Rudyatmo, pada Jumat, 19 Oktober. Hadi, yang sebelumnya menjabat wakil wali kota, menggantikan Joko Widodo yang terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta. “Kami telah menggelar rapat di Badan Musyawarah,” kata Wakil Ketua DPRD Surakarta, Supriyanto, Jumat 12 Oktober 2012. DPRD mengagendakan rapat paripurna sekaligus pelantikan wali kota pada 19 Oktober mendatang.
DPRD Surakarta telah menerima surat dari Menteri Dalam Negeri yang berisi pengangkatan F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wali kota. Menurut Supriyanto, hasil rapat itu masih harus dibawa ke Gubernur Jawa Tengah untuk penyesuaian jadwal. Sebab, mereka juga mesti menyesuaikan dengan jadwal kerja gubernur. Tapi dia yakin jadwal pelantikan itu tak akan berubah. Sebab, mereka telah melakukan pembicaraan secara informal dengan gubernur. “Sudah bisa dipastikan pelantikan akan terlaksana pada 19 Oktober,” katanya.
DPRD mengusulkan pengangkatan Rudyatmo sebagai wali kota sekaligus pemberhentian Joko Widodo dalam sebuah rapat paripurna, akhir bulan lalu. “Pelantikan itu akan dihadiri 350 orang undangan,” katanya. Mereka hanya mengalokasikan anggaran sebesar Rp 13 juta untuk acara pelantikan. Anggaran itu untuk akomodasi undangan.
Diperkirakan acara pelantikan itu akan diramaikan atraksi seni oleh masyarakat di sekitar gedung Dewan. “Kegiatan itu digelar atas inisiatif masyarakat,” katanya. Pemerintah tak menyediakan anggaran untuk kegiatan itu.
Sedangkan Sekretaris Daerah Surakarta Budi Suharto mengatakan, dana acara pelantikan itu merupakan anggaran rutin rapat paripurna. “Tidak ada anggaran khusus untuk pelantikan,” katanya. Saat penyusunan anggaran tahun ini, mereka tak memperkirakan ada pergantian wali kota.
Budi mengatakan, kekosongan kursi wali kota dalam beberapa hari terakhir memang merepotkan. “Ada beberapa surat yang hanya bisa ditandatangani Wali Kota,” ujarnya. Kebanyakan berupa surat yang berhubungan dengan masalah anggaran.
AHMAD RAFIQ