Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mayoritas Publik Belum Percaya Partai Politik  

image-gnews
(Ki-Ka) Christianto WIbisono, Salim Said, Grace Natali, Deni Irvani, dan Ratna Dumila dalam acara pemaparan hasil survei tantangan calon presiden populer dua tahun menjelang Pilpres 2014 yang diselenggarakan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), di Hotel Four Seasons, Jakarta, Minggu (8/7). TEMPO/Dhemas Reviyanto
(Ki-Ka) Christianto WIbisono, Salim Said, Grace Natali, Deni Irvani, dan Ratna Dumila dalam acara pemaparan hasil survei tantangan calon presiden populer dua tahun menjelang Pilpres 2014 yang diselenggarakan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), di Hotel Four Seasons, Jakarta, Minggu (8/7). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta--Mayoritas masyarakat belum menempatkan partai sebagai bagian penting dalam kehidupan mereka. Dalam survei yang digelar Saiful Mujani Research and Consulting terhadap 1.219 responden, hanya 15 persen responden yang percaya pada partai.

Peneliti SMRC, Grace Natali, menyatakan bahwa dari survei yang digelar pada 5-16 September 2012, hampir semua pemilih tak punya kedekatan emosional dengan partai. "Inilah mengapa masih banyak pemilih mengambang menjelang pemilu 2014," kata Grace dalam diskusi "Kecenderungan Swing Voter Pemilih Partai Menjelang Pemilu 2014, di Hotel Grand Hyatt, Ahad, 14 Oktober 2012.

Menurut Grace, besarnya potensi pemilih mengambang sudah terlihat sejak pemilu 1999. Pada pemilu 1999 hingga pemilu 2004, misalnya, suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menurun dari 34 persen menjadi hanya 15,5 persen. Adapun Demokrat dari 0 persen menjadi 7 persen dan Partai Keadilan Sejahtera dari 1 persen menjadi 14 persen.

Dari pemilu 2004 ke pemilu 2009, suara Golkar turun dari 22 persen menjadi 14 persen. Sedangkan perolehan suara Demokrat naik dari 7 persen menjadi 21 persen. Dalam tiga kali pemilu, tiga partai yang berbeda tampil sebagai pemenang dengan suara terbanyak. "Ini mengindikasikan swing voter dari satu pemilu ke pemilu berikutnya."

 Pada pemilu 2014, Saiful Mujani Research melemparkan pertanyaan secara terbuka kepada responden tentang partai apa yang akan dipilih. Hasilnya, jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan jauh lebih besar dibanding yang sudah punya pilihan. Pilihan tertinggi ditujukan pada Golkar (14 persen), diikuti PDIP (9 persen), dan Demokrat (8 persen). Partai NasDem menyodok di posisi keempat dengan 4 persen suara, mengalahkan Gerindra yang hanya meraup 3 persen suara bersama PKS, PKB, PPP, dan PAN.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 Suara paling besar justru disumbangkan oleh pemilih mengambang yang belum menentukan pilihan, yakni sebesar 50 persen. Menurut Grace, besarnya jumlah suara mengambang bisa saja berasal dari swing voter dan pemilih pemula. "Besarnya jumlah pemilih pemula ini akan merombak peta kekuatan partai pada 2014."

 Grace menjelaskan, besarnya jumlah pemilih mengambang bisa disebabkan oleh lemahnya kemampuan partai menarik simpati publik. Kredibilitas partai pun masih bergantung pada figur tertentu. Jadi, ketika figur yang diusung tak lagi dipercaya, tingkat dukungan terhadap partai pun ikut turun. Partai juga belum bisa membangun pola kaderisasi yang kuat.

IRA GUSLINA SUFA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Relawan membentangkan Bendera Merah Putih raksasa saat mengikuti kirab budaya menyambut Presiden ketujuh Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di kawasan MH Thamrin, Jakarta, 20 Oktober 2014. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.


Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Pendukung Jokowi-JK menggunduli rambutnya saat Pemilu Presiden 2014 di posko Relawan Keluarga Nusantara di Kuta, Bali, 9 Juli 2014. TEMPO/Johannes P. Christo
Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.


Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Pimpinan MPR terpilih, Ketua Zulkifli Hasan bersama Wakil Ketua (kiri-kanan) Hidayat Nur Wahid, H. Mahyuddin, Evert Erenst Mangindaan dan Oesman Sapta Odang berfoto bersama pada Sidang Paripurna pemilihan pimpinan MPR di Gedung Nusantara, Jakarta, 8 Oktober 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.


Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Jokowi. ANTARA/Rosa Panggabean
Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.