TEMPO.CO, Jakarta - OSO Group berencana membangun kilang minyak senilai US$ 4,8 miliar melalui kemitraan bersama badan usaha milik negara Azerbaijan the State Oil Company of the Azerbaijani Republic (SOCAR). Presiden Direktur OSO Group Mariano Asril mengatakan, kemitraan itu akan diresmikan dalam nota kesepahaman pada November mendatang.
Kilang ditargetkan memiliki kapasitas 600 ribu barel per hari ketika mulai dioperasikan pada 2017 mendatang. Rencananya, kilang akan berlokasi di wilayah konsesi OSO di kawasan perdagangan bebas di Batam.
“Kami menargetkan untuk menyuling semua minyak dari Azerbaijan. Tujuannya nanti untuk pasar Indonesia maupun Asia-Pasifik,” ujar Mariano seperti dikutip Reuters, 18 Oktober 2012.
Pendanaan akan bersumber dari kedua perusahaan dengan mayoritas dari Azerbaijan. Namun OSO Group akan menyediakan semua fasilitas, perizinan, lahan, dan lainnya.
Usaha kilang minyak ini akan menjadi salah satu diversifikasi portofolio OSO, termasuk pertambangan, minyak sawit, hotel, jasa penerbangan, dan perikanan.
SOCAR telah memiliki mitra internasional. Proyek ini akan menjadi yang pertama kali bagi SOCAR di Indonesia.
ABDUL MALIK