Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Katak Ini Memiliki Senjata ala Spyke X-Men

Editor

Erwin prima

image-gnews
Katak Otton. tgdaily.net
Katak Otton. tgdaily.net
Iklan

TEMPO.CO, Tokyo - Sejenis katak langka yang dinamakan Otton ditemukan di kepulauan Amami, selatan Jepang. Ia memiliki struktur tubuh tambahan seperti yang dimiliki katak Hypsiboas rosenbergi dari Amerika Latin, yakni taji yang menyembul dari jempol saat berkelahi dan kawin--mirip tokoh Spyke dalam film animasi X-Men.

"Kenapa 'jari kelima' ini ada di beberapa spesies masih merupakan misteri evolusi, tetapi struktur ekstra Otton itu sebenarnya jempol semu," kata Dr Noriko Iwai dari Universitas Tokyo. "Studi lapangan menunjukkan taji itu digunakan untuk bertempur dan kawin."

Meski katak jantan dan betina memiliki taji itu, ia hanya digunakan oleh katak jantan, yang memiliki jempol semu lebih besar daripada betina. Iwai meyakini taji itu berkembang sebagai cara bagi katak jantan untuk melekat pada betina saat kawin.

"Sementara jari semu itu telah berevolusi untuk kawin, jari itu juga digunakan untuk pertempuran," kata Iwai lagi. "Katak jantan menunjukkan respons menusuk dengan jari itu ketika mereka diambil. Banyak bekas luka di punggung katak jantan menunjukkan bukti pertempuran."

Diyakini katak-katak kecil itu berevolusi karena sangat membutuhkan persenjataan tersebut. Mereka harus berjuang, tidak hanya untuk bersaing mendapatkan pasangan, tetapi juga mendapatkan tempat untuk membangun sarang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi, tidak seperti Spyke, teknik tempur katak Otton agak rumit, lebih mirip gulat panjang yang diselingi sedikit tusuk-menusuk. Mereka juga harus berhati-hati agar tidak sampai menusuk dirinya sendiri dalam pertandingan itu.

"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat bagaimana jari semu itu berevolusi dan bagaimana ia dapat digunakan untuk berkelahi," kata Iwai. Karena digunakan sebagai senjata, namun di sisi lain bisa melukai diri sendiri, jari semu Otton diyakini memberikan kontribusi menarik bagi upaya mempelajari morfologi tangan.

TGDAILY | ERWIN Z

Berita lain
Newsweek Akhiri Era Majalah Cetak

Bulan Diduga Bagian Bumi yang Terlepas

Benarkah Senyum Manusia Berasal dari Ikan Purba?

Google Siap Beri Kejutan pada 29 Oktober

Acer Perkenalkan Tablet Iconia 7 Inci

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

22 Mei 2022

Kepala seksi konservasi hutan bidang perlindungan Dinas Kehutan dan Lingkungan Hidup Provinsi Papua Ahmad Syaifudin saat menandatangani berita acara pelepasliaran 38 Satwa Endemik Papua. (ANTARA/Ardiles Leloltery)
Papua Dorong Penetapan Kawasan Ekosistem Penting untuk Lindungi Flora dan Fauna

Kawasan ekosistem penting tersebut akan dikelola oleh berbagai pihak, termasuk masyarakat adat setempat.


Beberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon

9 Maret 2022

Ikan piran raksasa yang tertangkap pemancing, di Kongo, Afrika. (Daily Mail)
Beberapa Fauna Unik dari Hutan dan Sungai Amazon

Trenggiling raksaan terancam punah. Tapi lembah Sungai Amazon yang luas, berawa, dan tak dapat ditembus, memberi populasi mereka tempat untuk tinggal.


Mengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi

25 Agustus 2021

Tarsius Tumpara adalah salah satu satwa unik endemik Pulau Siau, Sulawesi Utara. TEMPO | Ronny Adolof Buol
Mengenal Tarsius, Primata Terkecil di Dunia Asal Sulawesi

Tarsius, primata terkecil di dunia ini merupakan endemik Sulawesi ini, bisa melompat cukup jauh dan sangat romantis terhadap pasangannya.


Biodiversity Warriors Data Keanekaragaman Hayati di Taman Menteng

23 Mei 2018

Anggota Biodiversity Warriors mengamati ragam flora dan fauna di Taman Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 22 Mei 2018. TEMPO/Salsabila Putri Pertiwi
Biodiversity Warriors Data Keanekaragaman Hayati di Taman Menteng

Memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia, Biodiversity Warriors dari Yayasan KEHATI menggelar pendataan keanekaragaman hayati di Taman Menteng.


Wow, Macan Tutul Kalimantan Tertangkap Kamera di Suaka Malaysia

12 November 2017

Macan tutul tengah mengendap untuk memburu seekor ikan di tengah sungai berlumpur. Macan tutul sangat ahli memburu ikan, namun sangat sedikit yang berhasil mendokumentasikannya melalui fotografi. Dailymail
Wow, Macan Tutul Kalimantan Tertangkap Kamera di Suaka Malaysia

Macan tutul Kalimantan dan dua anaknya tertangkap kamera saat menembus hutan lindung Malaysia, pekan lalu


40 Jalak Kebo akan Dilepasliarkan dari Kebun Binatang Bandung

9 November 2017

Sejumlah burung jalak kebo sebelum dilepasliarkan dalam Jambore Sapu Gunung di Desa Ranupani, Lumajang, 30 April 2016. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) melepas 50 ekor burung jalak kebo, trocokan dan cucak ijo yang merupakan burung endemik TNBTS. ANTARA/Seno
40 Jalak Kebo akan Dilepasliarkan dari Kebun Binatang Bandung

Kebun binatang Bandung akan melepasliarkan 40 burung jalak kebo yang merupakan hasil breeding di kebun binatang tersebut.


Ups, Seekor Macan Kumbang Tertangkap Kamera di Nusa Kambangan

6 November 2017

Macan Kumbang
Ups, Seekor Macan Kumbang Tertangkap Kamera di Nusa Kambangan

Seekor macan kumbang tertangkap kamera seorang pekerja di Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.


17 Burung Maleo Dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Bakiriang

7 Agustus 2017

Dokumentasi anakan burung maleo (Macrocepalon Maleo). ANTARA
17 Burung Maleo Dilepasliarkan di Suaka Margasatwa Bakiriang

Tujuh belas burung maleo (Macrocephalon maleo), satwa langka endemik Sulawesi Tengah, hasil penangkaran PT Donggi Senoro LNG dilepasliarkan ke habitatnya.


Kelelawar Kembar Siam Ditemukan di Brasil

1 Agustus 2017

Kelelawar kembar siam  ditemukan di bawah pohon mangga di tenggara Brazil  pada 2001. Kredit: Dr. Nadja L. Pinheiro/Livescience
Kelelawar Kembar Siam Ditemukan di Brasil

Hanya dua pasangan kelelawar kembar siam lainnya yang telah dilaporkan dalam literatur ilmiah, satu pada tahun 1969 dan satu lagi di tahun 2015.


Seekor Buaya Nyelonong di Sungai Tempat Anak Bermain di Kotabaru

12 Juli 2017

caradvice.com.au
Seekor Buaya Nyelonong di Sungai Tempat Anak Bermain di Kotabaru

Warga Baharu Selatan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, digegerkan penemuan buaya di tempat bermain