TEMPO.CO, Jayapura - Kepolisian Resor Manokwari, Papua Barat, menggagalkan upaya pengibaran bendera Bintang Kejora dalam unjuk rasa West Papua National Authority (WPNA) untuk memperingati satu tahun Negara Federal Papua Barat di Manokwari, Jumat siang, 19 oktober 2012.
Massa berusaha mengibarkan Bintang Kejora pada sebuah kayu ketika demonstrasi sedang berlangsung di ruas Jalan Sanggeng. Usaha itu gagal setelah polisi merampas dua bendera dari tangan pengunjuk rasa.
Dalam peristiwa tersebut, polisi sempat terlibat aksi dorong dengan massa. Beberapa pengunjuk rasa, yang tidak terima rekannya ditangkap, marah dan menunjuk ke arah polisi.
Upaya menangkap pelaku akhirnya dihentikan setelah polisi mencapai kesepakatan dengan pengunjuk rasa bahwa mereka tidak akan mengibarkan bendera Bintang Kejora.
Meski demikian, selang beberapa menit ketika aksi berlangsung, sebuah bendera yang lebih besar kembali dibentangkan massa. Namun beberapa orang pengunjuk rasa langsung menghentikannya, dan bendera kembali disimpan.
Baca Juga:
Di depan kantor Gubernur Papua Barat, seorang pengunjuk rasa lagi-lagi mengibarkan bendera Bintang Kejora berukuran 14 x 9 meter, yang diikat pada sebatang kayu. Namun polisi tak menahan seorang pun dalam aksi ini.
Di bawah pengawalan puluhan aparat kepolisian bersenjata lengkap, pengunjuk rasa menginginkan Indonesia membebaskan Papua menjadi sebuah negara berdaulat. ”Papua harus merdeka,” teriak massa.
Aksi unjuk rasa berlangsung sekitar dua jam. Massa juga melakukan aksi jalan kaki dari Gedung Olahraga Manokwari, tak jauh dari kantor Dewan Adat Papua Wilayah Manokwari. Massa menyusuri ruas Jalan Yos Soedarso dan berakhir di Gereja Elim, Kwawi, Distrik Manokwari Timur.
Pejabat Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua, Ajun Komisaris Besar Polisi I Gede Sumerta Jaya, mengatakan, pihaknya akan menindak tegas apabila ada usaha melawan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Gede Sumerta mengatakan belum mendapat informasi yang lengkap tentang aksi unjuk rasa dan pengibaran bendera Bintang Kejora di Manokwari. ”Tapi siapa pun pelakunya pasti diperiksa,” ujarnya.
JERRY OMONA