TEMPO.CO , Yogyakarta: Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar lomba Blusukan Pasar (Jelajah Pasar) di Pasar Beringharjo, Ahad, 21 Oktober 2012. Dengan peserta siswa Sekolah Dasar, lomba itu bertujuan mengenalkan pasar tradisional di kalangan anak-anak.
Kepala Bidang Pengembangan Dinas Pengelolaan Pasar Rudi Firdaus mengatakan dari sebuah observasi kecil yang dilakukan, ia mengetahui banyak anak-anak tak pernah berkunjung ke pasar tradisional. “Karena orang tua mereka mengajaknya ke pasar modern terus,” katanya, Kamis siang, 18 Oktober 2012.
Saat ini, kata dia, sebanyak 80 anak dari 17 Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta terdaftar menjadi peserta lomba. Mereka mendaftar secara personal dan akan dibagi dalam dua kelompok.
Lomba ini menguji pengetahuan anak tentang barang yang diperdagangkan di pasar. Sepanjang rute yang dilalui, mereka diberi pertanyaan sederhana tentang produk yang dijual pedagang.
Ia mengatakan sebenarnya lomba ini tak sekadar ingin mengenalkan pada anak-anak, tapi sekaligus mengajak para orang tua kembali berberlanja ke pasar tradisional. Dengan anak-anak yang ikut lomba, para orang tua tentu ikut datang ke pasar mengantar. “Kalau orang dewasa bisa datang sendiri, tapi anak-anak kan pasti diantar,” katanya.
Blusukan Pasar kali ini merupakan yang kedua kalinya digelar Dinas Pengelolaan Pasar pada tahun ini. Sebelumnya, pada 14 Oktober pekan kemarin, lomba yang sama juga digelar di Pasar Beringharjo. “Tahun depan kami gelar di pasar-pasar lain,” katanya.
Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Suyana mengatakan lomba ini diharapkan menumbuhkan kecintaan anak-anak pada pasar tradisional. Rencananya, lomba akan dikembangkan lagi pada tahun depan. Di antaranya dengan memperluas level peserta dan bentuk lomba. “Ada dari tingkat mahasiswa (untuk) lomba foto, tingkat SMA untuk membuat esai tentang pasar tradisional,” katanya.
Untuk mempromosikan pasar tradisional, Dinas tak sekadar menggelar lomba. Namun juga berupaya meningkatkan fasilitas pelayanan, di antaranya dengan merevitalisasi dua pasar tradisional pada tahun ini. Yakni pasar Demangan dan Patangpuluhan.
ANANG ZAKARIA | FARAH FUADONA
Berita lain:
Dukung Sail Komodo, Infrastruktur NTT Ditambah
Idul Adha, Tiket Kereta Yogya-Jakarta Ludes
Candi Borobudur Terima Guinness World Records
Yogya Gelar Festival Layang-layang Nasional
Jalur Kereta Api Mati, Potensi Wisata Baru