TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto, mengatakan status keamanan di Poso, Sulawesi Tengah, tidak dinaikkan menyusul terjadinya ledakan bom di sana. "Sementara tidak (berubah statusnya). Mudah-mudahan jangan," kata dia, di kantornya, Senin, 22 Oktober 2012.
Sejauh ini, ujar Djoko, pemerintah tidak ingin ada perubahan status keamanan di Poso. "Sehingga masyarakat bisa melakukan kegiatan mereka sehari-hari," ucapnya.
Sesuai laporan yang diterimanya dari Kepala Kepolisian RI, Jenderal Timur Pradopo, kata Djoko, polisi sudah menambah jumlah pasukan. "Kapolda dan aparat keamanan daerah sudah pasti bisa mengukur sejauh mana mereka membutuhkan back-up dan penambahan kekuatan," kata dia.
Bom meledak di samping pos polisi lalu lintas di Poso, Sulawesi Tengah, sekitar pukul 06.15 waktu setempat, Senin pagi tadi. Tiga orang terluka dalam insiden ini. Brigadir Dua Rusliadi dan Akbar, satpam Bank BRI, menderita luka akibat terkena serpihan bom di bagian bokong, tangan, dan kaki. Adapun Brigadir Ruslan hanya menderita luka ringan di tangan.
Saat ini, korban ledakan bom masih dirawat di rumah sakit Poso. Adapun bangunan pos polisi yang terletak di Jalan Yos Sudarso, tempat sasaran peledakan bom, rusak di beberapa bagian, seperti atap dan kaca jendela, serta tembok sudut bangunan.
PRIHANDOKO