TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Biro Riset Infobank Eko B. Supriyanto memprediksi industri perbankan akan terus bertumbuh dengan perkiraan di atas 20 persen pada tahun 2013. "Perbankan diperkirakan masih akan terus tumbuh di atas 20 persen karena peningkatan kelas menengah dan kredit konsumsi serta investasi," ucapnya dalam seminar Infobank Outlook 2013 di Jakarta, 23 Oktober 2012.
Dia merujuk data Biro Riset Infobank yang menunjukkan beberapa tahun terakhir laba perbankan tumbuh fantastis jauh melebihi kredit yang disalurkan. Per Juli 2012, laba yang dibukukan perbankan mencapai Rp 52,89 triliun atau tumbuh 24,74 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sampai dengan Juli 2012, kredit yang dikucurkan bank umum mencapai Rp 2.487,84 triliun atau naik 25,33 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan ini jauh melampaui pertumbuhan kredit optimal yang disebutkan Bank Indonesia,” kata dia.
Meski direm dengan kebijakan pembatasan uang muka (loan to value), Eko memperkirakan pertumbuhan konsumsi tetap kencang. "Pertumbuhan ekonomi yang masih stabil dan penguatan ekonomi domestik akan menjadi pemicu pertumbuhan kredit konsumsi,” kata Eko.
Sedangkan untuk kredit investasi, menurut dia, akan ada tiga sektor penopang pertumbuhan kredit, yakni manufaktur, pertanian, dan konstruksi. "Rising star-nya konstruksi sebagai imbas terealisasi infrastruktur yang dijanjikan pemerintah tahun depan."
Eko menambahkan, ke depan, industri perbankan nasional memiliki ketahanan terhadap guncangan krisis. Hingga Juli 2012, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio-CAR) perbankan berada di level 17,28 persen. Angka ini dinilai aman karena jauh di atas ketentuan regulator sebesar delapan persen.
Walaupun begitu, dia mengingatkan, perbankan nasional harus tetap mewaspadai eskalasi dampak negatif dari krisis Eropa dan perlambatan ekonomi Amerika Serikat. Terutama dari jalur perdagangan dan keuangan. "Meski kondisi perbankan semakin bagus dan penularan krisis ekonomi Eropa masih hanya berdampak pada transmisi perdagangan, kalau ekonomi dunia terpuruk terlalu lama, imbasnya bisa ke sektor keuangan."
ANANDA PUTRI