TEMPO.CO , San Francisco:Perusahaan jejaring sosial Facebook Inc. membukukan kenaikan pendapatan iklan pada kuartal ketiga tahun ini. Pendapatan disumbang oleh iklan telepon genggam dan komputer tablet sebanyak 14 persen atau US$ 150 juta dari seluruh pendapatan iklan.
Angka ini naik dari pendapatan pada kuartal kedua, senilai US$ 40-50 juta. Pada kuartal pertama, perusahaan tak menangguk pendapatan sepeser pun dari iklan di telepon genggam. "Ini membuat pandangan orang berubah terhadap Facebook," kata analis Robert Baird & Co, Colin Sebastian, seperti dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu 24 Oktober 2012 kemarin.
Melonjaknya pendapatan Facebook ikut mendongkrak kenaikan saham perusahaan hingga 13 persen. Kenaikan pendapatan iklan ini membuat saham perusahaan melonjak 13 persen pada perdagangan Selasa lalu menjadi sebesar US$ 21,97 per saham.
Seretnya pendapatan dari iklan mobile telah memicu kekhawatiran investor. Akibatnya, sejak melantai di bursa saham pada Mei lalu, nilai pasar Facebook terjerembab hingga lebih dari US$ 40 miliar. Para pengguna Facebook lebih banyak mengakses situs ini dari telepon genggamnya sehingga menyulitkan pemasang iklan.
Pendapatan iklan perusahaan melonjak menjadi US$ 1,09 miliar, naik 28 persen dari pendapatan di kuartal kedua. Selain iklan, Facebook menangguk pendapatan dari transaksi bisnis lainnya, yakni sebesar US$ 176 juta.
Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg. Lelaki berusia 28 tahun ini menciptakan Facebook di kamar asramanya saat ia kuliah di Universitas Harvard. Hingga 30 September 2012, sebanyak 1 miliar orang tercatat sebagai pengguna Facebook. Sekitar 604 juta orang mengakses Facebook melalui telepon genggam.
Direktur Keuangan Facebook David Ebersman mengatakan bahwa perusahaan terus berinvestasi pada kuartal mendatang. Perusahaan memperkirakan menangguk pendapatan US$ 1 juta per hari.
Analis Jordan Rohan, Stifel Nicolaus, mengingatkan agar Facebook tetap berhati-hati. Terlalu banyak iklan akan mempengaruhi kenyamanan penggunanya. Akses terhadap Facebook akan melambat seiring dengan banyaknya iklan.
REUTERS | DEWI RINA
Berita Terpopuler
SBY Resmikan 7 Proyek Senilai Rp 19 Triliun
Anggaran Perjalanan Dinas Dipangkas 15 Persen
Ekonom: Pemerintah Jangan Kurangi Subsidi Energi
Hidrolik Rusak, Sriwijaya Air Turun Lagi di Juanda
Sriwijaya Air Sudah Terbang Kembali