Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Film Jakarta Hati, Memancing Imajinasi

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Film Jakarta Hati
Film Jakarta Hati
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Film Jakarta Hati karya Salman Aristo memotret dengan jeli realitas sosial Jakarta. Memancing imajinasi. “Istri Anda selingkuh dengan pacar saya.” Pernyataan dari perempuan muda (Asmirandah) itu mengguncang batin pria setengah baya yang tengah asyik memainkan cincin kawinnya (Surya Saputra). Ia mencelupkan cincin itu ke seloki vodka dan menggulingkannya di meja berkali-kali. “Jadi pacar kamu yang membuat kapal kami diamuk badai,” kata pria itu.

Adegan di sebuah bar kecil itu mengawali sketsa pertama dalam rangkaian film omnibus Jakarta Hati karya sutradara Salman Aristo, yang jadi pembuka Balinale International Film Festival di Kuta, Bali, pada Senin pekan lalu. Selanjutnya, cerita mengurai perjalanan kedua orang itu menyusuri malam, ke tempat-tempat yang menyimpan kenangan, mulai tempat si pria biasanya menjahitkan kancing baju hingga pencucian mobil di tengah malam buta. Pelan-pelan mereka membuka diri, saling membicarakan pasangan mereka sebagai orang lain.

Di ujung malam, keduanya memasuki sebuah losmen sederhana. Dalam kedekatan yang sudah terjalin, mereka merasa sudah tidak lagi menjadi orang lain dan siap menjalin hubungan lebih dalam. Tapi, ketika percintaan hampir terjadi, muncul pertanyaan: “Jadi kini siapakah yang menjadi orang lain?”

Jakarta Hati memuat enam cerita pendek. Selain soal perselingkuhan, cerita lainnya mengenai anggota Dewan yang terjebak macet, seorang penipu dan putranya yang penegak hukum, penulis yang kurang beruntung, sepasang suami-istri yang jarang berkomunikasi walau tinggal satu atap, serta Darling Fatima.

Semuanya membangun dramaturgi dengan cara yang sama dengan tema perselingkuhan: berawal dari kisah yang sederhana kemudian konflik muncul tanpa terasa dan diakhiri dengan sebuah pertanyaan.

Bedanya, latar belakang konflik sering kali lebih luas, merambah sampai masalah sosial dan politik. Topik sosial, misalnya, muncul ketika Salman menampilkan seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Slamet Rahardjo) yang terlibat dalam transaksi korupsi. Susahnya, ketika hendak bertransaksi dengan rekan-rekannya, dia justru harus berjuang mengatasi kemacetan di Jakarta dan terpaksa berurusan dengan rakyat jelata, mulai petugas satuan pengamanan, sopir taksi, hingga tukang ojek. Ia bahkan sempat menjadi korban pencopetan, yang harus diatasi dengan membayar biaya semir sepatu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kecerdasan Salman saat menulis cerita lebih menonjol ketika ia menampilkan tokoh-tokoh yang berbalut cerita pribadi. Seperti ketika sepasang suami-istri muda ”terjebak” di kamar tidur saat pemadaman bergilir terjadi di perumahan mereka. Mereka, yang biasanya asyik dengan kebiasaan pribadi masing-masing, seperti menulis di Twitter atau membaca novel, terpaksa harus berinteraksi.

Sketsa yang agak berbeda muncul sebagai film penutup. Salman memperlihatkan pluralitas Jakarta di sebuah pasar. Di situ ada penjual kue terkenal yang akrab dipanggil ”Darling Fatima”. Perempuan yang diperankan Shahnaz Haque itu adalah janda keturunan Pakistan yang terpaksa tersingkir dari komunitasnya karena kejandaannya. Dia lalu menjalin hubungan dengan pemuda keturunan Cina. Si pemuda adalah seorang peragu yang terbebani oleh tugas-tugas dari keluarga besarnya.

Meski terkesan hanya sebagai lintasan-lintasan, film-film yang dimunculkan Salman sangat memancing imajinasi. Sineas senior Slamet Rahardjo menilai Salman cukup berhasil menjadi pengamat sosial melalui film ini. “Tentu ada ratusan sketsa yang bisa dibuat, tapi enam cerita ini yang benar-benar dikuasainya,” ujarnya. (Baca: Majalah.Tempo.co)

Rofiqi Hasan

Berita Lain:
Noah Guncang Makassar
Taecyeon Dapat Nilai Sempurna Bahasa Inggris
Sineas Muda Purbalingga Berjaya
Paul McCartney: Yoko Ono Bukan Pemecah Beatles  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

4 April 2018

Poster film Arini. twitter.com
Mira W Puas Dengan Arini Besutan Ismail Basbeth

Film Arini mampu menerjemahkan kisah dalam novel dengan baik dalam konteks kekinian


Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

17 Oktober 2017

Sumber: Dokumentasi pribadi
Film Indonesia Diputar di Busan International Film Festival 2017

Film Ismail Basbeth ini diputar perdana pada A Window on Asian Cinema. Memperkenalkan film-film pilihan dari Most Talented Asian Filmmaker of The Year


Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

13 Oktober 2017

Sutradara Edwin, penulis naskah Gina S. Noer, Adipati Dolken, Putri Marino, duo produser Muhammad Zaidy dan Meiske Taurisia, yang membuat film Posesif saat di Bandung, 24 Januari 2017. TEMPO/ANWAR SISWADI
Garap Film Posesif, Sutradara Edwin: Tak Korbankan Idealisme

Menggarap film Posesif, menurut Edwin, sama sekali tidak mengorbankan idealismenya sebagai sutradara film selama ini.


Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

9 Oktober 2017

Figur dari film Star Wars dihadirkan dalam New York Comic Con di New York City, AS, 5 Oktober 2017. REUTERS
Star Wars: The Last Jedi, Ungkap Siapa Jedi yang Terakhir

Lucasfilm telah secara resmi mengumumkan bahwa trailer film Star Wars: The Last Jedi akan tayang pada hari Selasa, 10 Oktober 2017.


Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

22 September 2017

Seorang pria melihat poster film lama di sebuah bioskop yang tidak terpakai di Al-Ahram, Tripoli, Lebanon, 5 Juli 2017. Kini Qassem Istanbouli mendapatkan dukungan finansial dari kementerian kebudayaan Lebanon, sebuah LSM Belanda dan Amerika Serikat untuk membangun mimpinya. REUTERS/Ali Hashisho
Di Pemutaran Film ini, Pria Kulit Putih Bayar Tiket Lebih Mahal

Shiraz Higgins ingin bicara soal adanya ketakadilan
pendapatan antara perempuan dan laki-laki di Kanada


Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

22 September 2017

Poster film Pengabdi Setan. imdb.com
Joko Anwar Gandeng Dua Seniman Main Film Pengabdi Setan  

Di film Pengabdi Setan, Joko Anwar membutuhkan ada pemain
yang bisa menerjemahkan cerita melalui gestur. Ia melibatkan
dua seniman di Pengabdi Setan


Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

15 September 2017

Pemeran Film Gerbang Neraka Julie Estelle (kiri), Reza Rahadian (tengah) dan Dwi Sasono (kanan) berfoto bersama saat menghadiri peluncuran film Gerbang Neraka di Jakarta, 13 September 2017. Film Gerbang Neraka akan dirilis secara serentak di seluruh bioskop pada 20 September mendatang. ANTARA FOTO
Gerbang Neraka, Film Horor Dengan Format Berbeda

Film Gerbang Neraka digadang sebagai film horor yang dikemas
lain dari gaya film horor sebelumnya


Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

31 Juli 2017

Ratusan warga keturunan asli Banda melakukan unjuk rasa, di halaman Gong Perdamaian Ambon, 31 Juli 2017. Aksi tersebut dilakukan menyusul pernyataan sutradara Film Banda The Dark Forgotten Trail, Jay Subiyakto yang dianggap menyudutkan warga asli Banda dalam promosi filmya. Foto: Rere Khairiyah
Jay Subyakto Didemo Warga Keturunan Wandan Terkait Film Banda

Ratusan warga mendesak DPRD untuk menunda penayangan film Banda yang disutradari Jay Subyakto.


Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

15 Juli 2017

Harry Styles berakting di film Dunkirk. DAILYMAIL
Harry Styles dan Pangeran Harry Ramaikan Premier Film Dunkirk

Harry Styles mendampingi Pangeran Harry di karpet merah premier film Dunkrik karya Christopher Nolan.


Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

31 Mei 2017

Aktris Gal Gadot memerankan perannya saat syuting film terbarunya, Wonder Woman. Film ini menceritakan sosok Diana, putri cantik asal Amazon yang dilatih guna menjadi ksatria tak terkalahkan, Wonder Woman. AP Photo
Lebanon Akan Boikot Wonder Woman karena Diperankan Aktris Israel

Aktris Israel, Gal Gadot yang jadi Wonder Woman disebut-sebut menjadi anggota militer Israel.