TEMPO.CO, Jember - Sebuah pesawat tempur milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) dikabarkan jatuh di kawasan hutan di sekitar Gunung Raung. Camat Sumberwringin Asnawi Sabil mengatakan informasi jatuhnya pesawat tersebut telah beredar luas di masyarakat sejak Senin malam, 29 Oktober 2012.
"Sejak tadi malam staf kecamatan dan aparat desa ikut melakukan pencarian bersama tim kepolisian, BPBD, Perhutani, TNI, dan relawan," katanya, Selasa, 30 Oktober 2012.
Namun, hingga saat ini, kata Asnawi, tim pencari tidak menemukan petunjuk apa pun. Padahal tim telah menyebar di kawasan hutan di kaki dan lereng Gunung Raung di wilayah Kecamatan Sumberwringin.
Sekretaris Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso Munandar pun mengatakan bahwa informasi jatuh pesawat juga beredar lewat Short Message Service (SMS) dan BlackBerry Messenger. "Ditambah keterangan warga desa yang mengatakan kemarin malam ada ledakan di sekitar gunung," ujarnya.
Munandar menduga suara ledakan itu (yang dilaporkan sebagai benda atau pesawat jatuh) merupakan material Gunung Raung yang aktivitas vulkaniknya kini sedang meningkat. "Wallahualam," ucapnya.
Informasi tentang jatuhnya pesawat TNI juga pernah terjadi pada 20 September 2012 lalu. Saat itu, beredar luas informasi bahwa pesawat tempur jatuh di kawasan hutan di perbatasan Kabupaten Banyuwangi-Jember. Informasi tersebut membuat banyak orang repot. Tak hanya para jurnalis di Jember, kabar yang beredar lewat SMS dan BlackBerry Messenger sejak sehari sebelumnya itu juga sempat merepotkan aparat kepolisian dan beberapa satuan TNI di Jember.
Upaya pencarian pun sempat dilakukan. Namun ternyata informasi tersebut bohong. "Mungkin yang jatuh adalah pesawat telepon milik penumpang pesawat terbang atau helikopter," tutur AG, seorang petugas intelijen Kepolisian Resor Jember, sambil menggerutu.
MAHBUB DJUNAIDY