TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak alasan kesehatan agar kita menghindari makanan berlemak. Tapi, kini ada satu lagi alasan mengapa makanan berlemak benar-benar merugikan. Bukan sekadar merusak kesehatan dan menimbulkan banyak faktor risiko penyakit, makanan berlemak juga bisa menyebabkan depresi.
Studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Obesity mencatat bahwa mengkonsumsi makanan tinggi lemak memang menyenangkan, namun rasanya yang enak itu justru memiliki efek adiktif dan bisa menciptakan depresi.
Makanan yang mengandung lemak jenuh seperti hamburger, keju, es krim, dan mentega, ditunjukkan telah menyebabkan peradangan tubuh, termasuk otak. Peradangan ini menyebabkan perubahan yang menyebabkan suasana hati yang negatif. Prosesnya, asam lemak pada makanan tersebut mengubah protein pada otak. Inilah yang menyebabkan perubahan emosional dan mempengaruhi kestabilan emosi, serta membuat orang mengalami serangan kecemasan dan depresi.
Stephanie Fulton, yang menulis laporan penelitian ini mengatakan, “Dalam jangka pendek, makanan tinggi lemak membuat perasaan nyaman, tapi dalam jangka panjang, dengan meningkatnya adiposity (massa lemak), dia mempunyai pengaruh negatif pada mood.”
AMIRULLAH | TIMES OF INDIA
Berita Lainnya:
Gempa Lembata, Puluhan Rumah Rusak
Digugat Korlantas, KPK Tetap Usut Simulator SIM
TKI on Sale, Diduga Modus Penipuan Baru
Polri Serahkan Berkas Simulator Hari Ini
Bantah Sebagai Gay, Kiki Farel Gonta-Ganti Cewek