Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusunami Kemanggisan Mangkrak, Pembeli Merugi

image-gnews
TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO/Seto Wardhana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gagasan Gubernur Jakarta Joko Widodo untuk membangun banyak rumah susun di Jakarta tampaknya harus dipersiapkan matang. Pasalnya, rumah susun hak milik (Rusunami Hak Milik) Kemanggisan Residen yang sudah dibangun sejak 2010, sampai sekarang belum juga rampung.

Bangunan utamanya masih setengah jadi. Bangunan berbentuk huruf L itu baru terdiri dari 18 lantai dan tiang-tiangnya berwarna abu-abu.

Tak ada papan proyek yang menjelaskan bangunan tersebut. Hanya terpampang papan PT PP sebagai kontraktor proyek pembangunan rumah susun itu. Pagar abu-abunya pun digembok. "Biasanya, sih, ada yang jaga, tetapi kalau digembok biasanya sedang pergi," kata Sumiati, penjaga warung di sebelah proyek rusunami itu, saat ditemui Kamis, 1 November 2012.

Salah satu pengusaha warung nasi bahkan ada yang merugi hingga Rp 10 juta karena para pekerja proyek pergi begitu saja ketika proyek terhenti, meninggalkan utang makanan tanpa dibayar.

Rusunami Kemanggisan itu memang tengah dirundung masalah. PT Mitra Safir Sejahtera sebagai pengembangnya sudah dinyatakan pailit pada Februari 2012 silam. Akibatnya, 450 pembeli rusun terancam merugi.

"Kalau memilih mekanisme ganti rugi, kami hanya mendapat 10-15 persen dari harga beli tunai," ujar salah seorang pembeli, Valentino Samsudin, Kamis, 1 November 2012.

Pada tahun 2009, ia membeli satu unit rusun seluas 25 meter persegi seharga Rp 144 juta. "Banyak guru yang membeli rusun di sana, termasuk pensiunan. Bagaimana nasibnya?" ujar Valentino kesal.

Ketakjelasan nasib pembeli bermula saat pembangunan rusun mangkrak sejak 2010 silam. Ada dua konsumen yang menggugat pailit PT Mitra Safir Sejahtera (MSS). Gugatan mereka pun dikabulkan hakim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun para pembeli curiga gugatan pailit itu hanya akal-akalan PT MSS untuk menaikkan harga. "Soalnya, sampai saat ini tak ada bukti neraca keuangan yang menunjukkan PT MSS gagal bayar," ujar Valentino.

Para pembeli pun curiga atas keputusan pailit yang hanya didasari tuntutan dua orang pembeli. Padahal pihak yang dirugikan lebih dari 500 orang.

Menurut Valentino, proyek PT MSS bukan hanya rusunawa Kemanggisan. "Ada dua proyek serupa di Kalimalang dan Graha Roda yang juga bermasalah," ujarnya. Namun lahan kedua proyek itu merupakan lahan sengketa sehingga tak bisa dilelang untuk menutup biaya pailit. "Jadi hanya aset di Kemanggisan yang bisa dilelang," katanya.

Setelah dilelang, proyek pembangunan rusunawa Kemanggisan Residen kini ditangani investor baru, yakni PT Agung Sinar Mulia (ASM). Namun mereka meminta pembeli lama menambah Rp 4,5 juta per meter persegi agar pembangunan bisa dilanjutkan. "Kalau dihitung naiknya sekitar 95 persen dari harga awal," kata Valentino.

Menurut dia, para pembeli sebenarnya mengerti jika harus menambah harga beli unit rusun. "Tetapi yang wajar, dong, kalau hanya 20-30 persen, kami masih setuju asalkan bangunannya jadi kami miliki," tutur dia.

ANGGRITA DESYANI

Berita Terpopuler:
BPK Temukan 11 Penyimpangan di Hambalang

Dahlan: Ada yang Ingin Saya Dicopot dari Kabinet

Bedanya Jokowi dengan Fauzi di Mata Kementerian PU

BPK: Menteri Lakukan Pembiaran di Proyek Hambalang

Warga Bali Kecam Kerusuhan di Lampung Selatan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Ilustrasi hujan di Jakarta. TEMPO/Frannoto
Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.


Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Sebuah crane ambruk menimpa rumah di Jalan Gelindra RT 01 RW 08, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Desember 2018. Rumah korban, Husin, 56 tahun, hancur. Husin dan tiga anggota keluarganya mengalami luka-luka. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.


Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Pembebasan salah satu lahan sengketa oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno beserta pemilik lahan, Mahesh, di area proyek pembangunan Stasiun MRT Fatmawati, Jakarta Selatan. 20 Oktober 2017. Tempo/Zara
Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.


Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Suasana pembangunan proyek Jembatan Penyeberangan Multiguna atau Skybridge Tanah Abang di Jakarta, Ahad, 14 Oktober 2018. PD Pembangunan Sarana Jaya akan mulai mengfungsikan Skybridge Tanah Abang pada esok hari, Senin, 15 Oktober 2018. ANTARA/Reno Esnir
Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini


DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

Truk kapasitas 12 ton milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengangkut sampah di TPS Muara Baru, Penjaringan, yang menggunung usai kisruh dana hibah Bekasi, Senin 22 Oktober 2018. Tempo/Imam Hamdi
DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).


Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meresmikan pencanangan Fasilitas Pengolahan Sampah dalam Kota (ITF) di Sunter, Jakarta Utara, Minggu, 20 Mei 2018. TEMPO/Syafiul Hadi
Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.


Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Warga rusun Tambora mengambil air tanah karena mengalami kesulitan air bersih di Rumah Susun Tambora II di Jakarta, Senin (17/12). Warga rusun Tambora mengeluhkan selama sebulan terakhir mengalami kesulitan air bersih untuk konsumsi sehari-hari. TEMPO/Tony Hartawan
Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.


Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai memimpin apel pagi Pengawasan Terpadu Sumur Resapan, Instalasi Pengolahan Air Limbah, dan Air Tanah di Intiland Tower, Jumat, 16 Maret 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.


Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Aktivis Koalisi Pejalan Kaki melakukan aksi Tamasya Trotoar Kita di kawasan Sarinah, Jakarta, Minggu, 24 Juni 2018. Aksi menyusuri jalanan Ibu Kota tersebut untuk mengkritisi fungsi trotoar yang banyak digunakan sebagai tempat parkir kendaraan dan berdagang. ANTARA/Puspa Perwitasari
Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.


Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Ilustrasi banjir Jakarta. TEMPO/Ary Setiawan
Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.