TEMPO.CO, Lampung - Bupati Kalianda Rycho Menoza membantah kabar pengungsi dari Desa Balinuraga yang mengungsi di Sekolah Polisi Negara Kemiling mengalami kekurangan makanan. Dalam kunjungannya ke pengungsian makanan tersedia di lokasi.
Pemerintah memberikan makanan siap jadi seperti sarden."Buat warga dalam keadaan trauma, sebaiknya tak mengkonsumsi mie instan," kata Rycho, Kamis 1 November 2012.
Dari pantauan Tempo, satu truk terlihat mengeluarkan berbagai bahan makanan dengan dibantu oleh relawan dan anggota polisi. Sementara bahan makanan seperti mie instan dan beras terlihat masih banyak di posko.
Menurut salah satu pengungsi, Wayan Ruah (44), dia mendapat makan dua sampai tiga kali per hari. "Pelayanannya lumayan cepat," kata Ruah. Berdasarkan pantauan Tempo, para pengungsi bercampur baur antara pria dan perempuan dalam satu gedung. Tidak semua pengungsi tidur di atas kasur, beberapa diantaranya hanya menggunakan terpal sebagai alas tidur.
Rycho belum dapat memastikan masa pengungsian. Menurutnya, semua tergantung dari situasi keamanan. "Kalau sudah aman situasinya mungkin mereka bisa kembali ke dusun," kata Rycho. Jumlah pengungsi yang tercatat di posko pengungsian sebanyak 439 kepala keluarga atau 1.601 orang. Pengungsi terdiri dari 368 anak-anak, 556 pria dan 794 perempuan. Warga Balinuraga mengungsi sejak bentrokan dengan warga Desa Agompada Sabtu malam, 27 Oktober 2012.
ADITYA BUDIMAN