TEMPO.CO, London - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengundang perusahaan-perusahaan Inggris untuk berinvestasi di Indonesia. Ajakan itu diungkapkan Presiden SBY ketika menjadi pembicara utama forum bisnis Indonesia-Inggris Raya pada hari terakhir kunjungannya di Inggris, Jumat, 2 November 2012, di Istana St. James Palace, salah satu istana kerajaan tertua dan berlokasi di daerah elite Pall Mall.
Presiden SBY mengatakan, saat ini Indonesia ramah terhadap bisnis. “Tidak hanya bagi perusahaan multinasional, untuk usaha-usaha kecil dan menengah, akan tetapi juga bagi perusahaan-perusahaan yang baru berdiri,” kata dia.
Acara tersebut dibuka oleh MarK Canning, Duta Besar Inggris untuk Indonesia. Ia memuji keberhasilan Indonesia di bidang ekonomi sehingga bisa menjadi anggota kelompok ekonomi besar dunia G-20. Namun Canning mengakui masih banyak tantangan bagi kedua negara untuk dapat meningkatkan kerja sama tersebut.
Vince Gable, Menteri Bisnis Inovasi dan Keterampilan Inggris, mengatakan, ia kagum melihat kemajuan yang dicapai Indonesia dalam pertumbuhan ekonomi, demografi yang masih muda, dan kewirausahaan. “Hal inilah yang membuat saya mengajak kolega saya di dunia bisnis untuk melihat kesempatan bisnis yang bisa diberikan oleh Indonesia.”
Dalam pidatonya, Presiden SBY menjelaskan, volume perdagangan antara kedua negara meningkat pada tahun 2010, dari US$ 2,63 miliar menjadi US$ 2, 89 miliar. Namun hal ini tidak menggambarkan potensi bahwa kombinasi produk domestik bruto (PDB) kedua negara mencapai US$ 3,43 triliun.
“Untuk memanfaatkan tren positif ini, saya dan Perdana Menteri David Cameron berkomitmen untuk meningkatkan volume perdagangan menjadi dua kali lipat dari saat ini pada tahun 2015 mendatang,” tutur Presiden SBY.
Untuk bidang investasi juga menunjukkan tren yang menggembirakan. Nilai investasi pada tahun 2010 mencapai US$ 276,5 miliar dan pada tahun 2011 meningkat sebesar 52 persen menjadi US$ 418,9 miliar.
Acara forum bisnis Indonesia–Inggris Raya ini diselenggarakan oleh UK-ASEAN Business Council bekerja sama dengan UK Trade and Investment. Lebih dari 200 peserta hadir dalam acara yang berasal dari perusahaan multinasional asal Inggris ini, seperti BP, HSBC, Jardine Matheson, Standard Chartered, Prudential, dan Rolls Royce. Terlihat juga nama-nama perusahaan besar Indonesia, seperti BNI, Bank Mandiri, Garuda Indonesia, Gajah Tunggal, dan Bakrie & Brothers, yang turut hadir dalam forum ini.
Seusai acara forum bisnis, SBY dan sejumlah menteri bidang ekonomi bertemu dengan Chief Executive BP Group Robert Dudley, CEO Jardine Matheson Sir Henry Keswick, dan CEO Prudential Tidjane Thiam. Pertemuan masing-masing berlangsung selama 20 menit.
VISHNU JUWONO (LONDON)