TEMPO.CO, BANDUNG - Produsen kelapa sawit, PT Astra Agro Lestari Tbk., menyasar sektor komoditas lain yaitu karet dan gula. Ekspansi bisnis karet kemungkinan terealisasi tahun depan. Sementara untuk gula masih dalam tahap persiapan awal. Pengembangan bisnis karet akan dilakukan di Kalimantan Selatan. Sedangkan gula kemungkinan besar dikembangkan di Papua.
Direktur Astra Agro, Santosa, mengatakan dibutuhkan sekitar 2.000 hektare lahan untuk mengembangkan bisnis karet. “Potensinya di Kalimantan Selatan, mudah-mudahan bisa 2.000 hektare. Sekarang kami masih menghitungnya,” katanya. Sekarang perusahaan masih mematangkan rencana bisnis serta pembebasan lahan.
Ia mengakui belum tahu jenis bibit yang akan dikembangkan.” Ada dua jenis bibit, kalau 7 tahun mahal sekali, kalau yang 5 tahun bisa produksi atau kombinasi, masih kami lihat,” katanya dalam acara workshop Grup Astra di Bandung, Jumat, 2 November 2012.
Tapi, Santosa merasa yakin bisnis karet akan terealisasi tahun depan karena pembebasan lahan berlangsung sesuai dengan rencana. “Mudah-mudahan tahun depan karena pembebasan mulai positif.” Santosa menolak menyebutkan nilai investasinya karena belum ada kepastian.
Mengenai ekspansi pabrik gula di Papua, Santosa mengatakan saat ini pihaknya masih mengadakan program sosial yang melibatkan penduduk di Papua. Ini agar nantinya investasi bisa berjalan dengan lancar.
Menurut ia, tanah di Papua pasti lebih subur karena belum terjamah. Permasalahan terbesar berkaitan dengan masalah infrastruktur serta masalah sosial seperti tenaga kerja. “Masalah lain adalah soal possibility bisnis,” Santosa mengatakan.
Ia menambahkan, perhitungan bisnis harus dilakukan karena harga komoditas lebih mahal di Papua. Semen di Jawa harganya Rp 100 ribu per sak, dan di Papua Rp 1 juta. Biayanya harus diperhitungkan.
Astra Agro tak ingin terburu-buru memastikan investasi gula di Papua. Kajian investasi serta pendekatan dengan masyarakat lokal akan terus dilakukan. Kepastian mengenai investasi gula di Papua baru akan ditentukan pada 2013, setelah kepastian dari segi investasi dan permasalahan sosial jelas. Astra Agro belum mengungkapkan nilai investasi untuk investasi gula di Papua ini.
ANANDA W. TERESIA