TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, akan memanggil anggota Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat, Sumaryoto, di kantor Dewan Pimpinan Pusat partai di Jalan Kebagusan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 6 November 2012. "Sore ini baru dipanggil Ibu Ketua," kata Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Tjahjo Kumolo di kantor DPP PDI Perjuangan.
Panggilan ini, menurut Tjahjo, terkait dengan munculnya nama Sumaryoto yang dikatakan terlibat kasus pemerasan perusahaan milik negara, seperti yang dilaporkan Menteri Badan Usaha Milik Nergara Dahlan Iskan. Namun, pihak internal partai berlambang kepala banteng ini belum mau menyampaikan tanggapan resmi. "Kami masih menunggu laporan dari Badan Kehormatan DPR dan fraksi dulu," ujar dia.
Menurut dia, PDI Perjuangan saat ini tetap menjunjung asas praduga tak bersalah terhadap Sumaryoto. Sebab, hingga kini kebenaran segala tuduhan yang diarahkan kepada Sumaryoto belum terbukti. Namun, partai tetap memberikan apresiasi kepada Dahlan Iskan yang berani melaporkan dua nama anggota DPR yang nakal kepada Badan Kehormatan DPR.
Tjahjo pun meminta agar BK segera melakukan klarifikasi kepada pimpinan fraksi PDI Perjuangan, agar partai bisa segera mengambil langkah dan tindakan. "Kalau sanksi terberat di partai, ya, dipecat dengan tidak hormat. Tapi kami harus melihat dulu, mana buktinya juga klarifikasi dari BK DPR," ucap Tjahjo.
Sekitar pukul 14.30 WIB, Sumaryoto memenuhi panggilan Megawati. Mengendarai mobil sedan mewah Mercedes Benz hitam berpelat nomor polisi B 17 XD, dia langsung memasuki gedung DPP PDI Perjuangan. Pria paruh baya yang mengenakan setelan jas warna hitam ini mengaku datang ke kantor DPP hanya untuk melapor. "Tapi ini atas inisiatif saya sendiri," dia menjelaskan.
Kemarin, Badan Kehormatan mengungkapkan ada dua anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terindikasi terlibat dalam upaya kongkalikong dan pemerasan terhadap sejumlah perusahaan badan usaha milik negara. Kedua nama itu muncul setelah diungkapkan oleh Menteri Dahlan saat ia diperiksa Badan Kehormatan.
Mereka adalah anggota Komisi BUMN, Idris Laena dari Fraksi Golkar, dan anggota Komisi Keuangan DPR, Sumaryoto. Badan Kehormatan masih menunggu bukti resmi yang menguatkan keterlibatan keduanya. Idris terindikasi terkait dengan upaya pemerasan PT PAL dan perusahaan yang bergerak di perdagangan garam, PT Garam Persero. Sementara Sumaryoto dikatakan berkongkalikong dengan Merpati Airlines.
INDRA WIJAYA
Baca juga:
Rupa-rupa Upeti DPR
PKS Kecewa Dahlan Tak Bawa Bukti-bukti Pemerasan
Dituding Dahlan Iskan, Apa Komentar Idris Laena?
Terduga Peminta Upeti Punya Gedung Mewah
Anas Urbaningrum Belum Beri Sanksi Peminta Upeti
Besok, Dahlan Iskan Susulkan Nama Pemeras Lain