TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia Ito Warsito mengharapkan terpilihnya kembali Barack Obama sebagai Presiden Amerika Serikat dapat mendorong transaksi ekonomi antara Indonesia dan Amerika dalam empat tahun mendatang.
"Kecenderungannya selama empat tahun ini kan positif, jadi diharapkan kecenderungan ini masih bisa berlaku," kata Ito ketika dijumpai, Rabu 7 November 2012.
Jika transaksi terus positif, ekspor ke negara tersebut juga meningkat dan ini sangat menguntungkan pelaku pasar di dalam negeri. Sebab, cukup banyak emiten di bursa yang menjadi eksportir ke Amerika Serikat, terutama untuk sektor manufaktur.
Ito juga berharap Obama terus berjuang untuk segera memulihkan keadaan ekonomi di negerinya. Pulihnya kondisi ekonomi Amerika akan berdampak sistematis pula terhadap ekonomi global.
Direktur Utama PT Schroder Investment Management Indonesia Michael Tjojoadi menyatakan dengan terpilihnya kembali Obama menjadi Presiden Amerika, dampaknya tidak akan berbeda dengan empat tahun belakangan ini, selama ia menampuk posisi tersebut."Tidak ada perubahan signifikan, hanya stabilisasi politiknya masih terjaga," kata dia.
Dengan terpilihnya Obama, Michael memperkirakan olehnya tidak akan ada perubahan kebijakan baik dari sisi ekonomi maupun kebijakan dalam menjalin kerja sama luar negeri. Ia hanya berharap, Obama mampu memulihkan kondisi ekonomi negerinya agar bisa berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dunia terutama lagi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi."Perkembangan setelahnya inilah yang perlu kita cermati," tegasnya.
Obama dipastikan akan kembali memimpin Amerika dalam 4 tahun mendatang. Ia menang di negara bagian terpenting yaitu Ohio. Obama juga mendapat suara di Iowa, yang membuat Obama mendapat 12 suara untuk sampai pada angka 270 untuk menang.
GUSTIDHA BUDIARTIE
Baca juga:
Boediono: Ekonomi Indonesia Hangat di Saat Dingin
Saham Indofood Selamatkan Indeks
Harga Ekspor Gas ke Cina Akan Ditinjau Ulang
Komisi VI Dukung Pembangunan Rel Ganda Batu Bara
Dow Jones Naik 1 Persen di Hari Pemilihan Presiden