TEMPO.CO, Blitar - Museum Istana Gebang di Blitar menerima hibah patung Bung Karno setinggi 2,8 meter. Patung buatan seniman asal Jakarta, Dukut Hendronoto, ini diproduksi pada 1969.
Juru bicara Pemerintah Kota Blitar, Muhamad Sidik, mengatakan patung itu diberikan cuma-cuma oleh keluarga Dukut yang notabene merupakan pengagum Bung Karno. "Bahkan biaya pemasangannya di halaman Istana Gebang ditanggung keluarga Pak Dukut," kata Sidik, Kamis, 8 November 2012.
Patung berwarna putih itu berbentuk sosok Bung Karno mengenakan pakaian presiden. Lengkap dengan sepatu, celana panjang, safari, hingga peci, Bung Karno tampak mengacungkan tangan kanan seperti memberi perintah. Sebuah penggambaran yang ideal untuk sosok pemimpin besar.
Saat ini proses pemasangan patung di halaman depan Istana Gebang itu telah selesai. Setiap pengunjung akan menjumpainya begitu masuk ke halaman rumah Bung Karno saat kecil itu. "Pemerintah Blitar akan meresmikannya besok, tanggal 10 November," kata Sidik.
Pemberian patung ini semakin melengkapi kebanggaan warga Blitar setelah ditetapkannya Putra Sang Fajar itu sebagai Pahlawan Nasional. Pemerintah Blitar bahkan memastikan akan membuat acara khusus pada Haul Bung Karno Juni mendatang di Istana Gebang.
Sejak diambil alih pemerintah Blitar dari keluarga Bung Karno, rumah di Jalan Gebang, Kelurahan Sanan Wetan itu menjadi terawat. Sejumlah benda pribadi Bung Karno yang sempat rusak kini telah diperbaiki. Di antaranya adalah lukisan besar Bung Karno di ruang tamu yang hanya ditambal isolasi akibat robek di sana-sini.
Kini bangunan tua yang pernah dihuni Bung Karno saat kecil itu telah menjadi salah satu obyek wisata ternama di Blitar, selain makam dan perpustakaan Bung Karno. Selain membeli seharga Rp 35 miliar dari ahli waris, pemerintah menempatkan petugas khusus untuk merawat dan memandu tamu. Pengelolaan itu sendiri diserahkan kepada pihak ketiga agar lebih profesional. "Perawatannya tak lagi menggantungkan sedekah wisatawan," kata Neti, salah satu pengelola.
HARI TRI WASONO
Berita lain:
SBY: Hapus Stigma Negatif Soekarno-Hatta
Proklamator, Dikukuhkan Sebagai Pahlawan Nasional
Gelar Pahlawan Nasional Soekarno-Hatta Langgar Konstitusi
Banyak Keinginan Bung Karno Tidak Dipenuhi
Soekarno Jadi Pahlawan Nasional, Guruh Emoh Datang