TEMPO.CO , Semarang: Sebanyak 65 judul film pendek karya masyarakat umum dan pelajar bakal diujikan dalam Lawangsewu Festival pada Minggu, 11 November 2012. Acara ini sengaja digelar untuk menggali potensi karya sinematografi di kalangan masyarakat dan pelajar.
"Film yang ditayangkan masing-masing berdurasi 12 menit ini bertemakan tentang sosial dan pedidikan," ujar Ketua Penyelenggara Lawangsewu Festival, Agus Priyohatmoko, Kamis, 8 November 2012.
Ia mengaku, sebanyak 65 judul yang diajukan ke panitia merupakan karya para sineas lokal dari berbagai daerah, seperti Aceh, Riau, dan daerah lainnya. Karya-karya ini akan dinilai berdasarkan kategori yang ditetapkan oleh panitia, yakni umum dan pelajar.
Agus mengaku telah mendatangkan sejumlah tim penilai dari pelaku perfilman nasional seperti Aditya Gumay, sutradara film Emak Ingin Naik Haji; Haryanto Corakh, sutradara dan penulis skenario Unlimited Love; dan Teguh Esha, novelis dan penulis skenario Ali Topan Anak Jalanan. "Ini akan menarik, karena menemukan sutradara profesional dengan pembuat film lokal," ujar Agus.
Ia tak memungkiri penyelenggaraan festival film pertama kali di Kota Semarang ini terkait dengan perkembangan produksi film pendek oleh kreativitas masyarakat, siswa, maupun program sekolah menengah yang termotivasi untuk menghasilkan karya sinematografi. Hal ini dibuktikan semakin banyak komunitas perfilman yang muncul di daerah-daerah, termasuk di Jawa Tengah. Jawa Tengah dipastikan ikut menyumbang kuantitas film-film pendek yang diproduksi masyarakat.
"Perlombaan ini untuk memotivasi sineas-sineas berbakat dari daerah untuk berkarya membuat film pendek," katanya.
Kepala Sub Direktorat Literasi dan Apresiasi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Subantoro, mengaku munculnya perfilman di daerah ini tak diikuti oleh kualitas film yang dihasilkan. Hal ini, menurut Subantoro, karena kurangnya ilmu tentang sinematografi dan menjamurnya tayangan sinetron di telvisi yang kurang mendidik.
"Maka festival seperti ini layak diselenggarakan untuk memacu karya bagi pembuat film pendek di daerah ke arah lebih baik," ujar Subantoro. "Ada 50 penggiat film dari seluruh daerah di Jawa Tengah."
Peserta ini meliputi pelajar, mahasiswa, guru, dan dosen serta pegiat komunitas film di daerah yang selama ini bertahan untuk memproduksi film sesuai dengan idealismenya.
EDI FAISOL
Terpopuler:
Film Sang Kiai Segera Syuting di Kediri
Di Film Terbaru, James Bond Biseksual?
Blitzmegalex Tambah Bioskop di Balikpapan
Nia Dinata Punya Cara Baru ''Publish'' Filmnya
Skyfall, James Bond Bisa Jenaka
Star Wars Episode Baru Rilis 2015