Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyusuri Sudut Kota Pariaman

Editor

Pruwanto

image-gnews
Pantai Pariaman, Sumatera Barat. ANTARA/Iggoy el Fitra
Pantai Pariaman, Sumatera Barat. ANTARA/Iggoy el Fitra
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta:Menyusuri kota-kota kecil di daerah bisa menjadi pilihan pejalanan yang menarik. Kecilnya kota memungkinkan seseorang menyusuri kota hanya dengan berjalan kaki. Atau, cara lainnya memanfaatkan angkutan kota seperti bendi. Dengan begitu kita bisa menikmati denyut aktifitas kota kecil yang tenang seperti Kota Pariaman, Sumatera Barat.

Daya tarik kota kecil di pesisir barat Sumatera ini adalah pantai indah dan sebagian besar sepi dari aktivitas. Kota seluas 73,36 km persegi ini juga dikenal akan budaya uniknya dan sejarah hebatnya.

Pada abad ke-16 Kerajaan Aceh berkuasa di pantai barat Sumatera. Pariaman menjadi kota perdagangan yang maju. Pariaman sering disinggahi kapal-kapal dagang asing seperti Tiongkok, Inggris, Spanyol, dan Belanda.

Kota ini kemudian menjadi rebutan antar bangsa yang berakhir dengan kemenangan VOC pada 1670-an. Saat itu Pariaman menjadi kota penting sebelum Kota Padang ditaklukkan dan dibangun Belanda. Namun pembangunan Pelabuhan Teluk Bayur di Padang membuat Pariaman mundur.

Sejak awal abad ke-20 Kota ini tak lagi disinggahi kapal dagang karena tidak memiliki pelabuhan yang memadai. Pelabuhan dan perdagangan hanya tinggal kenangan. Stasiun kereta api Pariaman dan sejumlah bangunan sekitarnya jadi peninggalan Kolonial Belanda yang tersisa.

Parimana menjadi tempat penyebaran agama Islam pertama di Sumatera Barat. Syekh Burhanuddin menyebarkan agama Islam di Minangkabau pada abad ke-17. Ia meninggal pada 20 Juni 1704.

Setiap 15 Syafar, hari wafatnya Syekh Burhanuddin, ribuan penganutnya dari berbagai daerah di Sumatra Barat dan provinsi tetangga berdatangan ke makannya di Pariaman. Mereka memulai ziarah beramai-ramai dari 10 Syafar hingga 15 Syafar dan berzikir, salawat, dan salat hampir 24 jam. Saat bersyafar, Ulakan, kampung kecil di pinggir pantai pariaman menjadi ramai siang-malam. Suasana religius sangat terasa di sana.

Acara lain yang membuat pariaman mendadak ramai adalah Pesta Tabuik, perayaan Asyura pada 10 Muharam yang diperingati setiap tahun sejak 1831. Meski penduduk Pariaman tidak memeluk Islam aliran Syiah, tetapi acara ini merupakan peringatan kematian pahlawan Syiah, Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad SAW. Puluhan orang akan memadati pariaman melihat Tabuik dibuang ke laut.

Di hari biasa, pariaman kembali sepi. Inilah saat yang tepat untuk menyusurinya. Pariaman memiliki pantai yang indah dan rindang oleh pepohonan. Kita bisa menyusuri pantai sepanjang 1.500 meter dari Pantai Gandoriah menuju arah selatan ke Pantai Cermin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pantai Gandoriah adalah tempat favorit warga. Selain menikmati pantai, di tempat ini juga banyak jajanan enak. Ada banya warung penjual nasi sek. Nasi sek ini makanan khas di Pantai Gandoriah. Dulunya harganya sebungklus seratus rupiah, karena itu disebut nasi "seratus kenyang".

Penyajiannya unik. Sekepal nasi panas dibungkus daun pisang dan lauknya sala (peyek) ikan atau sala cumi, anyang sayuran (urap dengan campuran rebusan kacang panjang, daun singkong, daun pepaya) dan sambal cabe dan tomat.

Banyak penjual pula sala dan rakik atau peyek ikan hingga cumi. Aneka santapan khas ini bisa dinikmati sambil lesehan di bawah pohon cemara rindang dan semilir angin laut.

Bila ingin pantai yang lebih sepi masih banyak pantai lainnya, seperti pantai Kata dan Pantai Cermin. Pohonnya rindang serta berpasir putih.

Selain pantai, kita bisa berkeliling Kota Pariaman naik bendi atau delman. Selain menyaksikan sudut-surdut kota bisa berburu kuliner enak seperti Sate Pariaman dan gulai ikan karang. Banyak tempat yang menjualnya.

FEBRIANTI

Berita Terpopuler
Garuda Buka 3 Rute Internasional Baru Tahun Depan

Sail Komodo, NTT Rekrut 420 Pemandu

Musim Durian Sudah Tiba

Festival Reog Nasional Digelar di Ponorogo

Konselor Jerman dan Sepatu Kotor


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

6 jam lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

1 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

1 hari lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

2 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.


Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

2 hari lalu

Direktur Utama Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra saat pemungutan suara PKPU di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat, 17 Juni 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]
Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.


Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

3 hari lalu

Suasana arus puncak mudik lebaran di Bandara Internasional Hang Nadim Kota Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.


Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

4 hari lalu

Kepulauan Canary, Spanyol (Pixabay)
Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

8 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata


Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

9 hari lalu

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Viral WNI Rusak Pohon Sakura di Jepang, Kemenparekraf Ingatkan Wisatawan Harus Bertanggung Jawab

Kemenparekraf angkat bicara soal video viral perusakan pohon sakura oleh WNI.


8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

10 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar. Foto: Canva
8 Prospek Kerja Jurusan Pariwisata, Bisa Keliling Dunia

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Pariwisata, di antaranya pemandu wisata, perhotelan, influencer, hingga staf kapal pesiar.