TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia menggandeng Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM untuk menanggulangi tindak pidana narkotik, obat, dan bahan berbahaya atau narkoba, khususnya yang dilakukan oleh orang asing. Kerja sama ini juga untuk memantau lalu lintas peredaran narkoba, terutama yang masuk ke Tanah Air.
Kerja sama ini dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Imigrasi Bambang Irawan dan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Sutarman di kantor Dirjen Imigrasi, Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 13 November 2012.
"Ini adalah bentuk komitmen kami dukung polisi melakukan pencegahan, pengawasan, pengamanan, penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkoba oleh orang asing," kata Bambang.
Dalam kerja sama ini, kedua institusi ini akan saling tukar informasi dan data terkait orang asing yang datang ke Indonesia. Dengan demikian, Polri dapat mengakses informasi dan data tentang orang asing yang diduga terlibat jaringan narkoba internasional. "Saya sangat berterima kasih sekali karena pengawasan terhadap orang asing memang ada di Dirjen Imigrasi," kata Sutarman usai acara penandatanganan.
Sutarman mengaku dengan data tersebut, Polri bisa memantau orang-orang asing yang berada di Indonesia secara detil hingga wilayah kelurahan. Dengan demikian, jika orang-orang asing tersebut melakukan kejahatan narkoba, Polri mudah untuk mengusut dan meringkus mereka. Bahkan, dengan data ini bisa dikembangkan kemungkinan keterlibatan warga negara Indonesia yang kongkalikong dengan orang asing dalam mengedarkan narkoba.
Sutarman berharap dengan kerja sama ini pengawasan peredaran narkoba internasional di Indonesia menjadi ketat. Pada akhirnya Indonesia akan terhindar dari sentuhan kartel narkoba internasional yang sangat menakutkan. "Sebab, kartel itu bukan hanya bawa narkoba, tapi bawa senjata api juga," kata Sutarman.
Sebagai contoh, kata dia, saat Polri menggagalkan upaya penyelendupan narkoba jaringan kartel Somalia dan Irak di pantai Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat, beberapa saat lalu. Saat orang asing tersebut disergap polisi, dia malah berani melancarkan baku tembak dengan menggunakan senjata ilegal.
INDRA WIJAYA
Berita terpopuler lainnya:
Soedirman Penganut Kejawen Sumarah
Begini Asal-usul Keluarga Jenderal Soedirman
Cerita Soedirman Palsu di Atas Tandu
Alasan PPP Mau Calonkan Rhoma Irama Jadi Presiden
Di Sekolah, Jenderal Soedirman Dijuluki Kaji
Teka-teki Rambut Putih Obama