TEMPO.CO, Sumbawa - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad mengatakan bahwa edukasi tentang perbankan penting bagi masyarakat. Alasannya, semakin tinggi pengetahuan masyarakat tentang perbankan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Lembaga keuangan Indoneesia tidak boleh eksklusif, justru harus dekat dan terbuka pada masyarakat," kata Muliaman dalam sosialisasi tentang OJK kepada Pemerintah Daerah Sumbawa, pelaku perbankan, dan mahasiswa sore tadi, Selasa, 13 November 2012.
Acara sosialisasi ini, merupakan agenda rutin OJK sebagai lembaga pengawas dan pengatur industri keuangan yang akan menggantikan Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Sebelumnya tim transisi OJK sempat mengunjungi beberapa kota seperti Batam, Yogyakarta, Kendari, Palu, Manado, Ternate.
Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat, Arasy Muhkan mengharapkan kehadiran OJK nantinya dapat benar-benar membantu masyarakat untuk mengenal industri perbankan. "Peran OJK untuk mendorong perbankan agar berani masuk ke daerah 'merah' alias daerah yang sulit membayar utang karena buta perbankan," ujarnya.
Selama ini, masyarakat Sumbawa, kata Arasy, masih tertatih dalam memahami perbankan. Padahal, keberadaan industri keuangan dan masyarakat yang paham bermanfaat dalam membangun Sumbawa. "Mengingat Sumbawa akan dikembangkan jadi kawasan wisata," ujarnya.
Senada, Wakil Ketua Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Zulkiflimansyah mengatakan sosialisasi OJK penting untuk mengenalkan tugas dan wewenangnya. "Selama ini mereka lebih mengenal Bank Indonesia, dengan begini mereka memahami entitas baru bernama OJK," ujarnya.
AYU PRIMA SANDI