TEMPO.CO, Tokyo - Perusahaan perdagagangan asal Jepang, Marubeni Corp, bersama perusahaan Indonesia, PT Supreme Energy dan perusahaan Prancis, GDF Suez S.A kemarin menandatangani kontrak kerja sama jual beli listrik selama 30 tahun dengan PT PLN (Persero) dari energi panas bumi (geotermal).
Manajemen Marubeni mengungkapkan perusahaan patungan didirikan bernama PT Supreme Energy Rantau Dedap. “Rencananya perusahaan itu akan membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi berkapasitas 220 megawatt di Sumatera Selatan pada 2016,” ujar manajemen Marubeni dalam keterangan tertulisnya seperti dilansir situs resmi perusahaan 13 November 2012.
Proyek itu diperkirakan membutuhkan investasi sebesar US$ 900 juta, di mana Marubeni dan GDF Suez masing-masing memiliki 35 persen saham dan Supreme Energy 30 persen pada perusahaan patungan tersebut.
Kerja sama ini termasuk pengadaan peralatan utama pembangkit listrik rencananya akan didatangkan dari Jepang. Sementara sumber pendanaan dari lembaga perbankan komersial kredit ekspor impor yang terafiliasi dengan pemerintah Jepang, Japan Bank for International Cooperation.
Dengan potensi cadangan energi panas bumi terbesar dan tumbuhnya permintaan listrik di Indonesia, Marubeni menilai pemerintah Indonesia cukup proaktif untuk mengembangkan proyek pembangkit geothermal.
Proyek ini adalah bagian dari program pengembangan listrik oleh pemerintah Indonesia. Sehingga memiliki peranan penting untuk pengembangan energi panas bumi di Indonesia.
“Melalui proyek ini kami ingin berkontribusi terhadap stabilnya pasokan listrik dan fasilitas pembangkit panas bumi yang rendah emisi dan energi terbarukan di Indonesia,” tambah manajemen Marubeni.
ABDUL MALIK