TEMPO.CO , Makassar: Kilau mutiara terpancar dari balik etalase, memikat mata pengunjung Indonesia Fashion Craft yang diadakan oleh Imperium Mice Management pada 9-11 November lalu di Hotel Sahid Jaya Makassar. Bentuknya beragam, ada kalung, cincin, gelang, dan liontin, dengan berbagai ukuran.
“Kami juga menjual mutiara secara butiran,” kata Sri, pemilik stan Putra Kurnia Jewellery & Craft Lombok, salah seorang peserta pameran.
Koleksi perhiasan yang dipamerkan ada yang full mutiara, tapi ada juga yang sudah dicampur dengan emas dan batu mulia. Mutiara Lombok ini memang sudah cukup terkenal dan banyak diburu. “Memakai mutiara sebagai perhiasan melambangkan kemapanan,” kata Sri.
Selain simbol kemapanan, mutiara yang dihasilkan kerang laut melambangkan kelembutan dan kesejukan karena berasal dari makhluk hidup. Berbeda dengan berlian yang berasal dari batu dan melambangkan kemewahan.
Sebutir mutiara dihargai Rp 400 ribu. Adapun kalung mutiara dijual dengan harga Rp 60 juta, ada juga harga yang lebih murah, yakni Rp 10 juta, dengan kualitas barang yang agak berbeda.
Koleksi mutiara milik Sri tak hanya putih, tapi juga ada yang berwarna kuning dan hitam yang diimpor dari Tahiti. Karena tergolong langka, terutama yang berukuran besar, kebanyakan mutiara hitam ini digunakan sebagai liontin. Untuk kalung, yang membutuhkan sedikitnya 23 butir, dihargai Rp 25 juta.
Perhiasan dari mutiara ini sangat cocok digunakan ke pesta ataupun acara-acara yang bersifat formal karena membuat pemakainya terlihat lebih elegan.
Bukan hanya Sri, stan CV Mutiara Yumna juga memiliki berbagai model perhiasan mutiara dengan harga bervariasi yakni Rp 4,5-30 juta. Desain perhiasannya mengikuti tren, tapi bisa juga disesuaikan dengan keinginan konsumen.
Menurut pemilik CV Mutiara Yumna, Muhajirin, koleksi perhiasannya cukup beragam, tak hanya untuk kegiatan formal, tapi juga ada beberapa koleksi yang cocok dipakai sehari-hari. “Cukup menyesuaikan tempat yang akan didatangi,” katanya.
Selain mutiara, ada perhiasan berlian dan beberapa perhiasan etnik berbahan perak bakar yang bisa menjadi pilihan di Fashion Craft. Seperti di stan Nisa Jewelry terdapat berlian yang dibentuk bersusun yang dihargai Rp 100 juta Selain itu, ada cincin berlian yang dipadukan dengan emas berbentuk bunga yang dihargai Rp 8-45 juta.
“Perhiasan ini banyak yang saya desain sendiri, terutama yang berbahan berlian,” kata Annisa Sabila pemilik Nisa Jewelry.
Sementara itu, untuk perhiasan etnik, ada beberapa stan yang menawarkan hal itu , seperti U Reneyo dari Jawa Tengah yang memiliki koleksi perhiasan bermotif batik Yogyakarta. Ada juga perhiasan berbahan utama bulu dan bebatuan. Yosa, pemilik U Reneyo, menawarkan harga Rp 350-500 ribu.
IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI
Terpopuler:
Deodoran Bisa Dikunyah, Samarkan Bau Badan
Gaya di Bawah Hujan
13 Selebritas Pengidap Diabetes
Teknologi Bayi Tabung Kian Menjanjikan
Melatih Imajinasi Anak dengan Pancake
Sehat Berkat Terapi Madu
