TEMPO.CO, Washington -- Bekas presiden Windows dan Windows Live, Steven Sinofsky, akhirnya buka suara. Calon chief executive officer Microsoft masa depan yang mengepalai pembuatan Windows 8 ini menampik tudingan jika dirinya hendak memperbesar kewenangan.
Sinofsky mengatakan ini menanggapi sebuah blog yang ditulis Hal Berenson, seorang pengamat dunia digital. Dalam tulisannya, Berenson mengatakan jika dirinya mendapat informasi bahwa Sinofsky berupa menguasai divisi Xbox dan Windows Phone.
Ini membuat para eksekutif di kedua divisi Microsoft itu mengancam akan mengundurkan diri jika mereka harus bekerja berada dibawah komando Sinofsky. Salah satu alasan penolakan karena Sinofsky dinilai tidak mengenal kompromi terhadap pendapat dari orang lain.
Dalam tanggapannya, Sinofsky mengatakan dirinya tidak pernah berupaya melobi Steve Ballmer, chief executive officer Microsoft, agar bisa mengendalikan dua divisi itu. "Saya tidak pernah melakukan itu," kata veteran berusia 46 tahun ini pada Kamis lalu.
Kepergian Sinofsky secara mendadak pada awal pekan lalu mengejutkan berbagai kalangan di industri digital. Ini karena dia dianggap sebagai penerus Bill Gates, pendiri Microsoft, karena kecakapannya memimpin pembuatan produk secara tepat waktu. VERGE | BUDI RIZA