TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Perencanaan Satuan Kerja Sementara Pelaksana Usaha Hulu dan Minyak dan Gas Bumi (SKSP Migas), Widhyawan Prawiraatmadja menyatakan transformasi Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menjadi SKSP Migas tidak akan banyak mempengaruhi target realisasi investasi sektor hulu tahun depan. “Semua tetap akan bekerja, dan realisasi investasi akan tetap sama seperti yang telah kami perkirakan,” kata Widhyawan usai konferensi pers di City Plaza Senin, 19 November 2012.
Sejak awal BP Migas, yang sekarang telah bertransformasi menjadi SKSP Migas, dan pemerintah telah menargetkan realisasi investasi sektor hulu 2013 lebih tinggi dari pada realisasi investasi tahun ini. Mereka menargetkan investasi sektor hulu 2013 mendatang menjadi US$ 17 miliar, atau meningkat US$ 2 miliar dari tahun ini yang berjumlah US$ 15 miliar.
Terlebih lagi, pemerintah juga telah bergerilya meyakinkan para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) bahwa transformasi badan tersebut tidak akan memberikan pengaruh kepada kontrak yang telah berjalan. Ia mengatakan, setidaknya ada 303 KKKS yang telah berkomitmen untuk terus memperkuat industri hulu migas dalam negeri tahun depan.
Sebanyak 74 KKKS di antaranya merupakan KKKS produksi dan sisanya KKKS eksplorasi. “Mereka yang produksi sudah menyatakan akan mempertahankan atau meningkatkan produksinya sesuai rencana mereka. Dan mereka yang eksplorasi akan tetap bekerja sesuai dengan dokumen mereka, entah itu untuk studi, seismik, atau pengeboran,” kata Whidyawan.
Ia juga berjanji tidak ada keterlambatan dalam pengurusan dokumen para KKKS. Dari laporan yang ia terima, tidak ada penundaan pengurusan dokumen KKKS yang sudah masuk sebelum BP Migas dibubarkan. “Mulai besok, semua dokumen yang dibutuhkan KKKS akan mulai diproses kembali oleh SKSP Migas,” kata Whidyawan.
Walau demikian, ia mengatakan SKSP Migas memang kehilangan waktu kerja beberapa hari akibat adanya kekosongan status BP Migas. Namun ia berjanji akan mengisi kehilangan hari tersebut dengan peningkatan kinerja SKSP Migas. Sehingga pengerjaan dokumen-dokumen dapat berjalan sesuai target.
Catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukkan pada 2010 realisasi investasi hulu migas mencapai US$ 11,03 miliar. Jumlah tersebut kemudian meningkat 23 persen menjadi US$ 13,59 miliar pada 2011.
Sedangkan tahun ini,realisasi investasi hulu migas ditargetkan kembali naik menjadi US$ 15 miliar. Dan untuk tahun depan, realisasi investasi hulu migas dicanangkan kembali meningkat menjadi US$ 17 miliar.
RAFIKA AULIA