TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo akan menggunakan cara yang sama untuk mengatasi banjir di Ibu Kota dengan strategi yang dia terapkan ketika menjadi Wali Kota Solo. "Sama," kata Jokowi sambil bergegas menuju ruang pertemuan di Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, di Jakarta, Jumat, 23 November 2012.
Pertemuan yang digelar di Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat ini merupakan rapat koordinasi dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Beberapa menteri yang datang, di antaranya Menkokesra Agung Laksono dan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz. Rapat yang dimulai pada pukul 09.00 ini berlangsung secara tertutup.
Salah satu agenda yang akan dibahas dalam rapat itu adalah normalisasi Sungai Ciliwung untuk mengantisipasi banjir. Permasalahan banjir juga melanda Solo setiap kali air di Sungai Bengawan Solo meluap. Sedangkan di Jakarta, Sungai Ciliwung dan Pesanggrahan menjadi dua titik yang perlu mendapat perhatian utama.
Saat berkampanye, Jokowi memaparkan beberapa langkah yang bakal ditempuh untuk mengatasi banjir di Jakarta adalah dengan membangun embung untuk menampung air hujan. Embung ini akan dibuat di sebuah kecamatan dan kelurahan.
Cara lainnya adalah membuat daerah resapan atau penampung air, seperti setu atau waduk di hulu sungai. Tujuannya, supaya dapat mengendalikan debit air yang masuk Jakarta.
Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggandeng pemerintah daerah di sekitarnya, seperti Bogor dan Depok, untuk mengatasi banjir di Ibu Kota. Selama menjabat sebagai orang nomor wahid di Jakarta, Jokowi telah memerintahkan pengerukan di semua sungai, khususnya di Ciliwung, Pesanggrahan, dan Pademangan.
TRI ARTINING PUTRI
Berita terpopuler lainnya:
Marzuki Alie: Mahasiswa di Jerman Seperti Maling
Marzuki Alie Balas Kritik PPI Jerman
Marzuki Alie Luruskan Pernyataan Mahasiswa Maling
Marzuki Setuju DPR Pelesir Sambil Studi Banding
PPI Berlin Bantah Pernyataan Marzuki Alie
Rachmawati Soekarnoputri dan Jane Shalimar ''Panas''