TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia berencana mengoperasikan kembali kereta api Commuter Line rute Bogor-Jakarta mulai Selasa, 27 November 2012. Menurut juru bicara PT KAI, Sugeng Priyono, jalur kereta api itu hingga saat ini masih terus diuji coba untuk menjamin keamanan jalur pascalongsor. “Kami prediksi, Selasa pagi sudah bisa beroperasi kembali,” kata Sugeng kepada Tempo, Ahad, 25 November 2012.
Rel kereta api yang terletak antara Stasiun Cilebut dan Stasiun Bojong Gede, Bogor, longsor akibat hujan deras yang melanda daerah itu pada Rabu, 21 November 2012. Akibatnya, jalur kereta api dengan rute Bogor-Jakarta tidak bisa beroperasi secara maksimal. Penumpang dari Jakarta yang menuju Bogor hanya bisa berhenti di Stasiun Bojong Gede.
Saat ini, kata Sugeng, pihak perkeretaapian masih menguji coba jalur kereta api itu dengan rangkaian kereta yang menggunakan diesel. Sebab, aliran listrik atas yang digunakan KRL terputus akibat longsor. “Hingga Senin besok, masih kami uji coba dulu,” kata Sugeng.
Sugeng menjamin jalur KRL pascalongsor itu bisa aman untuk dilalui setelah dioperasikan. Karena itu, kata dia, PT KAI masih terus memeriksa segala aspek keselamatan yang dibutuhkan sebelum mengumumkan dibukanya rute Jakarta-Bogor. “Satu aspek keselamatan saja tidak terpenuhi, maka kereta tidak akan dioperasikan. Kami tidak mau ambil risiko,” katanya.
Petugas perbaikan rel masih memperbaiki dudukan rel yang bergeser sejauh 20 sentimeter akibat longsor tersebut. Titik instalasi listrik aliran atas jalur tersebut juga disebutnya masih terus diperbaiki agar bisa menjalankan kereta. “Kami fokuskan untuk normalisasi jalur I tersebut,” kata dia.
Meski nantinya bisa beroperasi, Sugeng mengatakan, pelayanan KRL itu belum akan bisa beroperasi secara maksimal. Kondisi jalur yang longsor serta banyaknya pekerja yang memperbaiki rel membuat PT KAI harus memberlakukan pembatasan kecepatan. “Jadi waktu tempuh juga pasti akan bertambah, apalagi jalur yang beroperasi cuma satu,” katanya.
DIMAS SIREGAR