TEMPO.CO , Jakarta--Koran Tempo Ahad, 25 November 2012 menulis kegiatan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama seharian. Pada pukul 12.30, Tempo melihat suasana ruang kerja Ahok.
Ahok lebih suka mengajak para stafnya makan siang bareng ketimbang makan sendiri. Menurutnya, di atas meja makan, segala kebekuan dan kemandekan komunikasi akan mencair bersama aktivitas lidah. Siang itu tersedia ikan malas, buncis ebi, ayam goreng cabai hijau, serta buah jeruk dan kelengkeng. Semua mata tertunduk pada makanannya. Tidak ada staf yang berani menatap langsung Ahok, kecuali saat ditegur. Ahok sendiri amat ramah ketika menawarkan lauk dan sayur yang ada di hadapannya.
Seusai makan, dia menandatangani berkas yang menumpuk di meja kerjanya sembari menonton berita di televisi. Sesekali ia tampak berdiskusi dengan penasihatnya semenjak kampanye, Fransiskus Trisbiantara, pengamat transportasi dari Universitas Trisakti. Ahok terkejut saat melihat berita aktor favoritnya, Jacky Chan, akan pensiun. "Daniel Craig juga gue suka. Sky Fall baru-baru ini gue tonton di Pluit," katanya.
Ruangan kerjanya cukup sederhana. Tidak ada foto keluarga ataupun lukisan mahal. Di dalamnya hanya terdapat satu set kursi tamu dan meja berukuran sekitar 4 x 2 meter serta meja bundar--tempat para stafnya bekerja. "Ngapain ada lukisan. Kalau gratis boleh, kalau nambah duit lagi, enggak, deh. Yang penting fungsi," ujar Ahok yang menolak memakai rumah dinas.
Di jajaran Pemerintah Provinsi DKI, Ahok memang sedang gencar berhemat. Prinsipnya, semua anggaran untuk 2013 dipotong 25 persen. Fokusnya, kata dia, bukan ke dinas. Tapi, lebih pada pengadaan barang dan kontraktor lelang. Biaya konsultan yang tidak perlu juga dicoretnya. "Masak, bayar konsultan perbaikan jalan saja Rp 100 juta. Gila, apa," ujarnya.
Anggaran listrik dan telepon juga dipotong. Yang sebelumnya Rp 40 miliar menjadi Rp 30 miliar. Dari pemangkasan anggaran di Dinas Pendidikan dan Dinas Pekerjaan Umum, kata Ahok, pihaknya sudah berhemat Rp 1 triliun lebih. Ahok menekankan kepada pimpinan dinas jangan pernah merancang anggaran seenaknya. "Jangan buang jarum di Monas. Kalau ketahuan, gue pungut, lu bakal repot," katanya.
Soal mass rapid transit (MRT), pihaknya masih terus mendorong kemajuannya. Pihaknya sedang intens mengkaji karena tidak mau menandatangani begitu saja terkait dengan pengadaannya. "Biar jelas barangnya kayak apa, jangan mau ditipu," ujar Ahok.
SUTJI DECILYA, HERU TRIYONO