TEMPO.CO, Denpasar - PT Angkasa Pura II telah membuka tender pembangunan terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sunoko mengatakan, rencananya, pengumuman pemenang tender dan proses dimulainya konstruksi akan dimulai pada Januari 2013 mendatang.
"Beberapa perusahaan sudah menyatakan tertarik untuk ikut tender," ujar Tri di Denpasar, Senin, 26 November 2012. Tri tidak menyebut perusahaan apa saja yang sudah menyatakan turut berpartisipasi dalam tender.
Menurut dia, selain tender konstruksi, perseroan juga membuka tender untuk konsultan keuangan. Nantinya, konsultan itu yang akan memberikan rekomendasi kepada perseroan apa saja opsi pendanaan yang bisa dilakukan. "Kami belum berpikir untuk menerbitkan obligasi atau penawaran saham umum perdana (IPO) untuk mendapatkan pendanaan," ujarnya.
Tahun depan, Angkasa Pura II mengalokasikan dana sebesar Rp 4,7 triliun untuk konstruksi terminal 3. Sumber pendanaan sedang dikaji sebesar 30 persen dari kas internal dan 70 persen dari pembiayaan bank badan usaha milik negara. Adapun untuk pembangunan dan pendanaan fasilitas penunjang, seperti rel kereta dan stasiun bandara, akan dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero). "Saat ini, untuk fasilitas penunjang, progresnya sudah pada tahap pembebasan lahan, itu dibantu oleh pemerintah daerah," ujarnya.
Pembangunan terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta ditargetkan selesai pada 2014. Selain itu, perseroan sedang melakukan pembangunan Bandara Kuala Namu, Medan. Pembangunan dua bandara ini masuk dalam proyek masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI).
Menurut Tri, saat ini pembangunan Bandara Kuala Namu sudah mencapai 80 persen, dan ditargetkan Maret 2013 sudah selesai dan mulai dioperasikan. Namun pembangunan bandara masih terkendala akses menuju bandara. Pemerintah daerah setempat telah berupaya melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol. "Jalan tol memang tidak ditargetkan selesai Maret 2013, kemungkinan pada 2014. Namun alternatif lainnya adalah jalur non-tol," ujarnya.
Dia menjelaskan, pembangunan Bandara Soekarno-Hatta dan Kuala Namu merupakan upaya untuk merespons pertumbuhan jumlah penumpang. Pada 2011, jumlah penumpang Bandara Soekarno-Hatta tumbuh 19,2 persen dibanding 2010. Pertumbuhan itu merupakan yang tertinggi di dunia.
Nantinya, setelah terminal 3 dibangun, kapasitas Bandara Soekarno-Hatta hanya 47 juta penumpang, padahal realisasi penumpang pada 2011 mencapai 52 juta penumpang. Sedangkan kapasitas Bandara Kuala Namu setelah dibangun akan menjadi 8-10 juta penumpang. Realisasi jumlah penumpang pada 2011 sebanyak 7 juta penumpang. "Untuk itu, begitu selesai pembangunan, maka kita harus pikirkan soal pembangunan selanjutnya," katanya.
ABDUL MALIK