TEMPO.CO, Jakarta - Tentara militer Singapura dan Indonesia untuk pertama kalinya berlatih bersama dengan menggunakan kendaraan tempur. "Jika dulu peserta latihan setingkat kompi, sekarang batalion. Tadinya hanya (menggunakan) senjata ringan atau senapan saja, kini kendaraan tempur," kata Kepala Staf Angkata Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo di Pusat Pendidikan Infanteri Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Rabu, 28 November 2012.
TNI AD mengerahkan 15 unit panser Anoa buatan PT Pindad, sedangkan militer Singapura menggunakan Terrex, kendaraan militer Singapore Armed Forces (SAF). Latihan bersama bertajuk Exercise Safkiar Indopura itu menginjak tahun ke 24, sejak pertama kali dilaksanakan pada 1989.
Menurut Edhie, penggunaan kendaraan tempur Anoa dan Terrex itu menjadikan latihan bersama tahun ini sangat spesial. "Latihan bersama ini terus ditingkatkan, karena kedua belah pihak bisa saling mengevaluasi kekurangan dan kelebihan masing-masing," kata Edhie yang sempat memuji Terrex SAF.
Chief of Army SAF Major General Ravinder Singh mengatakan, negaranya menilai latihan bersama ini penting untuk mengembangkan kerjasama di antara kekuatan militer dua negara. "Latihan ini penting untuk membangun hubungan yang kuat dengan Angkatan Darat Indonesia," kata dia.
Menurut Ravinder, latihan bersama itu memberikan pengalaman pada prajuritnya dalam menghadapi medan yang khas di Indonesia. "Medan yang berbeda ini memberikan pengalaman berbeda bagi prajurit kami," ujar yang juga memuji Anoa yang dipergunakan oleh TNI Angkatan Darat. "Anoa adalah kendaraan terbaik bagi Angkatan Darat Indonesia, seperti halnnya Terrex yang didesain untuk SAF."
Latihan bersama itu melibatkan 1.170 personil tentara dari militer kedua negara itu resmi ditutup hari ini. Latihan tersebut sudah berlangsung sejak 21 November lalu. "Lokasi latihan akan dilaksanakan bergantian, jika tahun ini di Indonesia, maka tahun depan akan dihgelar di Singapura, sekaligus memperingati 25 tahun kebersamaan dalam latihan ini," ucap Edhie.
AHMAD FIKRI
Berita lain:
Ini Curhat Bekas Penyidik KPK tentang Abraham Samad
Surat Pengunduran Diri Penyidik Hendy Puji KPK
Akbar: Duet Mega-Kalla Bisa Ancam Ical
Akbar: Pendukung Jusuf Kalla Telah Gerilya
KPK Diserang Duet Polisi dan DPR