TEMPO.CO, Surabaya-Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi titik awal pelaksanaan Gerakan Indonesia Bersih (GIB) yang dicanangkan Wakil Presiden, 3 November 2012 silam. Gerakan ini ditandai dengan bersih-bersih sungai di Kali Surabaya, Rabu, 28 November 2012. Sebanyak 73 ribu orang terlibat dalam gerakan ini, di antaranya warga stren kali, TNI/Polri, dan komunitas Bonek.
Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Wali Kota Surabaya ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang ditandatangani 19 kementerian, TNI, dan Polri. Isi nota kesepahaman itu adalah menyatukan komitmen dalam hal pengelolaan sampah dan sanitasi serta rencana aksi GIB bertema menjaga kebersihan merupakan harkat, martabat, dan harga diri bangsa.
Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup Sudirman mengatakan ada 11 lokus kegiatan kebersihan yang difokuskan pada enam lokus. Yaitu, sarana perhubungan, sungai, sekolah, sarana kesehatan, pengelolaan limbah cair, sampah padat, dan perubahan pola pikir. Di Surabaya, langsung direspons dengan bersih-bersih sungai. "Respons langsung datang dari Surabaya. Bahkan Wali Kota Surabaya mau turun membersihkan," kata Sudirman di Surabaya.
Kegiatan ini pun dinilai Sudirman sudah bagus, mencapai 88 persen. Meski masih ada yang dianggap kurang, terutama di wilayah perbatasan atau grey area yang memang melibatkan tiga pemerintah daerah, yakni Surabaya, Sidoarjo dan Mojokerto. Karena itu, Sudirman mengatakan GIB tidak bisa dilakukan satu pihak saja. Tapi juga semua pihak, baik pemerintah, dinas terkait, maupun masyarakat.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya Hidayat Syah mengatakan Surabaya memang menjadi kota pertama yang melakukan bersih-bersih sungai sebagai implementasi GIB. Bahkan kegiatan ini atas dorongan dari masyarakat. Meski diakuinya, bersih-bersih sungai masih mencakup satu item dari gerakan ini secara keseluruhan. Nantinya, ia juga akan menggerakkan seluruh masyarakat untuk aktif menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing, termasuk membersihkan saluran air.
Seluruh lokus kebersihan dalam GIB juga akan menjadi komponen penilaian untuk penghargaan Adipura Kencana. "Kota yang ingin mendapatkan Adipura Kencana harus dilihat komponen GIB-nya," kata Sudirman.
Pada 2011 dan 2012, Surabaya menjadi kota pemenang peraih Adipura Kencana dari 319 kota pelaksana peserta Adipura. Dengan memasukkan komponen GIB, seluruh kota akan berlomba-lomba bertanggung jawab menjaga kebersihan daerahnya masing-masing.
AGITA SUKMA LISTYANTI