TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring kembali membaca pantun dalam kata sambutannya. Kali ini ia menyebut nama Mari Pangestu dalam pantunnya. "Mari Pangestu jualan sirih, cukup segitu dan terima kasih," ujarnya menutup kata sambutan pada acara "Gelar Informasi dan Komunikasi Penyuluhan Perikanan" di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kamis, 29 November 2012. Seisi ruangan pun tertawa mendengar kalimat tersebut.
Dalam sambutan tersebut, Tifatul menyarankan Kementerian Kelautan dan Perikanan membekali para penyuluh kelautan dan perikanan dengan iPad. Menurut dia, teknologi tersebut akan memberi nilai tambah terhadap produksi para nelayan. Ia menjelaskan, saat ini nelayan di negara maju bukan hanya mencari ikan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan, tahun ini ada 8.000 tenaga penyuluh di Indonesia. "Pada 2013, kualitas tenaga penyuluh akan ditingkatkan menjadi 10 ribu orang," kata Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi Indra Sakti. Ia menuturkan, penyuluh perikanan berperan dalam rekayasa teknik dan sosial untuk percepatan pembangunan industri kelautan dan perikanan.
Mereka, kata Tifatul, bisa mencari ikan sekaligus menentukan jenis ikan yang ditangkap. Ia menuturkan, jika memiliki gadget seperti iPad, para nelayan dapat mengetahui harga pasaran ikan di luar negeri, seperti Hong Kong. Dengan demikian, kata dia, para nelayan bisa memilih tujuan ekspor.
Ia pun menyampaikan kondisi para nelayan di kampung halamannya. Di sana, para nelayan hanya melaut sampai sejauh enam mil. "Ketika ditanya, mereka menjawab, 'Pak Tif, ini saja tidak habis dimakan'."
MARIA YUNIAR
Berita Terpopuler:
Seperti Apa Panasnya Rapat Jokowi-Ahok soal MRT?
Hina Gus Dur, Sutan Bhatoegana Dimarahi Mahasiswa
Soal Tendangan Bebas Indahnya, Ini Jawaban Andik
Jokowi Pulang Nebeng Mobil Wali Kota
Kicauan Para Artis Tentang Gol Spektakuler Andik